Kamis, 17 Desember 2015

GEDUNG EKS SMPN 2 PANDAAN, PEMERINTAH AKAN SULAP JADI TAMAN KOTA


Pandaan - Kabar baik untuk masyarakat Pandaan, Penghujung tahun 2015 ini Pemerintah Kabupaten Pasuruan berencana untuk memanfaatkan kembali bekas gedung SMPN 2 Pandaan sebagai taman kota yang akan digunakan sebagai pusat aktivitas bermain dan belajar.

Rancangan detail gedung juga sudah dibuat oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan.

Fatoni, Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan membocorkan bahwa bekas gedung SMPN 2 Pandaan yang sudah tidak berfungsi tersebut akan dijadikan sebuah taman kota dan disekitar tourism center Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan  nantinya akan dijadikan taman simpang tujuh.

"Saya mendapatkan bocoran dari Badan Lingkungan Hidup mengenai revitalisasi gedung eks SMPN 2 Pandaan itu yang nantinya akan menjadi taman kota, Selain itu juga disekitar tourism center Disbudpar nanti akan dijadikan simpang tujuh dan sebuah panggung theater yang menghadap ke arah Masjid Cheng Hoo," terang Toni sapaan akrabnya.

Taman tersebut akan dibangun melebar ke selatan sampai sekitar gedung Polsek Pandaan yang dalam tahap awal ini akan direalisasikan pada tahun 2016.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperindah tata daerah Pandaan sekaligus ruang terbuka hijau yang terbebas dari pencemaran lingkungan.

"Pembangunan taman di bekas SMPN 2 Pandaan tersebut, tak hanya mempercantik kawasan Pandaan tetapi juga berfungsi sebagai penunjang lokasi pasar wisata Masjid Muhammad Cheng Hoo Pandaan sebagai akses tujuan wisata turis domestik." tandas Toni.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)
Photografer : Riski (Sketsa Pandaan)

Rabu, 16 Desember 2015

PASAR WISATA CHENG HOO, WAJAH BARU PASAR BUAH PANDAAN



Pandaan - Kabupaten Pasuruan kembali mempunyai wajah baru dalam sektor pariwisata dan perdagangan, Lagi-lagi Pandaan yang menjadi sorotan publik karena sudah berhasil menjadi buah bibir oleh sektor wisata dan perdagangannya.

Masjid Muhammad Cheng Hoo yang terletak di Jl. Ahmad Yani Pandaan (berhadapan dengan Pos Lantas Polsek Pandaan) menjadi salah satu akses tujuan wisatawan domestik yang wajib dikunjungi, Setiap minggunya ribuan pengunjung dari berbagai kota singgah di tempat ini.

Hali, Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima dan Asongan Kecamatan Pandaan (PPKLAP) mengatakan bahwa sebelumnya di kawasan ini adalah pasar buah yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, Letaknya berdampingan dengan Gedung Dekopinda Kabupaten Pasuruan.

"Pedagang dari pasar wisata itu merupakan pedagang pasar buah yang lokasinya memang bersebelahan dengan gedung Dekopinda Kabupaten Pasuruan," terang Hali (16/12/2015)

Seiring dengan perkembangan wisata di Pandaan dengan dibangunnya Masjid Cheng Hoo tepat di sebelah Pasar Buah Pandaan tersebut dibangunlah pasar wisata yang dahulu merupakan lahan milik PT. Perhutani dan dilakukan pembebasan oleh pemerintah daerah, Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan akhirnya merelokasi pedagang dan menyatukan ornamen bangunan persis seperti Masjid Muhammad Cheng Hoo.

Launching Pasar Wisata ini sudah dilakukan sejak setahun yang lalu dengan menghadirkan festival durian gratis khas Pasuruan yang digagas oleh Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, S.E, M.MA.

Dengan upaya relokasi dan merubah wujud pasar buah menjadi pasar wisata, Diharapkan nanti akan meningkatkan pendapatan asli daerah,

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)
Photografer : Riski (Sketsa Pandaan)

Senin, 14 Desember 2015

PRASASTI CUNGGRANG, DASAR PENETAPAN HARI JADI KABUPATEN PASURUAN


Gempol - Peninggalan sejarah di Kabupaten Pasuruan memang sangat banyak sekali. Salah satu yang menjadi bagian terpenting dari lahirnya Kabupaten Pasuruan adalah Prasasti Cunggrang.

Prasasti Cunggrang terletak di Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan satu kompleks dengan posyandu 'Kamboja' dan makam dusun tersebut.

Abdul Goni, Seorang budayawan asal Pasuruan mengatakan bahwa prasasti tersebut dibangun sebagai ucapan terima kasih yang disampaikan kepada penduduk Dusun Cunggrang yang saat ini berganti nama menjadi Dusun Sukci.

"Prasasti Cunggrang dibangun sebagai ucapan terima kasih kepada penduduk Dusun Cunggrang, yang sekarang disebut dengan Dusun Sukci yang telah bergotong royong merawat pertapaan dan pancuran air di Gunung Penanggungan." kata Goni (14/12/2015)

Hal itu membuktikan bahwa budaya gotong royong sudah ada sejak dulu di Pasuruan. Prasasti Cunggrang berisi tulisan jawa kuno yang sangat sulit sekali dibaca dikarenakan banyak bagian prasasti yang pecah dan retak.

Sulaiman, warga desa setempat juga menuturkan bahwa prasasti tersebut isinya menjelaskan bahwa daerah yang bernama Cunggrang (Sukci) dijadikan daerah sima.

"Inti dari prasasti tersebut menjelaskan bahwa daerah yang bernama Cunggrang (Sukci) dijadikan daerah sima, yaitu daerah yang dibebaskan dari pajak oleh Kerajaan Mataram," tutur Sulaiman.

Sisi lain Prasasti Cunggrang yang bertuliskan huruf jawa kuno yang ditemukan di Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan setelah diterjemahkan dan diketahui jika prasasti tersebut dibuat pada 18 September tahun 851 Saka atau 929 Masehi, yang kemudian hari tersebut menjadi dasar penetapan hari jadi Kabupaten Pasuruan.

Prasasti tersebut saat ini menjadi salah satu Cagar Budaya dibawa pengelolaan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur dan dilindungi oleh perarturan-peraturan yang telah dibuat Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)
Photografer : Mokhammad Sofyan (Sketsa Pandaan)

Rabu, 09 Desember 2015

CFD FUNFORFIT, HADIRKAN SENAM ALWAYS FRESH


Pandaan - Ratusan masyarakat mengikuti kegiatan senam massal Car Free Day Pandaan persembahan dari Komunitas Cfd Pandaan Funforfit dan beberapa sponsor pendukung.

Acara digelar pada Minggu, 06 Desember 2015 pagi yang bertempat didepan Rumah Makan Cianjur Pandaan.

Selain itu senam massal juga menampilkan aksi binaraga dan beberapa band yang turut serta memeriahkan acara.

Olis Togog (18), Salah satu peserta senam mengatakan banyak sekali manfaat yang diperoleh dalam mengikuti senam massal Always Fresh tersebut, Disamping menyehatkan badan dapat cuci mata dengan melihat cewek-cewek cantik.

Di akhir kegiatan senam diikuti dengan pengundian hadiah dari pembelian kupon dari panitia.

 "Saya senang dengan kegiatan ini, banyak manfaat yang saya peroleh diantaranya dapat cuci mata dengan melihat cewek-cewek cantik, sehat mengikuti senam  dan tentu saya menunggu undian hadiah dari kupon yang saya beli dari panitia," ujar Togog.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

STAND UP COMEDY, MERIAHKAN ULTAH KAMPUNG KULINER


Pandaan - Peringatan satu tahun Kampung Kuliner (KK), Sebuah tempat wisata kuliner yang menyajikan makanan dan minuman yang terletak di Dusun Suket, Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan tersebut menggelar Stand Up Comedy yang berlangsung pada Senin, 07 Desember 2015 malam

Panjul (25), Ketua panitia penyelenggaraan event mengatakan bahwa tujuan diadakan kompetisi komedi ini untuk menjaring bibit-bibit seni lawak yang ada di Kabupaten Pasuruan.

"Kabupaten Pasuruan sangat besar akan potensi seninya, Apalagi lawak menjadi salah satu konsumsi publik masyarakat Kabupaten Pasuruan, Oleh karenanya kami mempunyai inisiatif untuk menjaring bibit seni lawak yang ada di Kabupaten Pasuruan," terangnya (09/12/2015).

Kompetisi komedi ini diikuti peserta yang berasal dari berbagai daerah seperti Bangil, Pasuruan dan Pandaan sendiri yang sebagian besar dari mereka berstatus pelajar.

Event tersebut adalah merupakan yang pertama kalinya di adakan di Kampung Kuliner, Diharapkan nantinya event-event tersebut dapat mengawali dan memberikan inovasi terhadap perkembangnya lokasi kuliner itu.

"Semoga kedepan kami dapat memberikan inovasi dalam memuaskan pelanggan kampung kuliner dan menggelar event yang lebih meriah," pungkas Panjul.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)
Photografer : Riski (Sketsa Pandaan)

PANDAAN SQUARE, HADIRKAN SENTRA BISNIS DAN PERDAGANGAN DI PANDAAN


Pandaan - Pusat perbelanjaan di Pandaan kedepan kian bertambah, Hal itu terlihat Pandaan merupakan jantung metropolis yang ada di Kabupaten Pasuruan. Tak hanya industri yang berkembang disana, Pembangunan pusat perbelanjaan juga dapat memberikan peningkatan pendapatan daerah dalam bentuk pajak, karena adanya aktivitas ekonomi.

Perkembangan perekonomian wilayah dapat dilihat dari pembangunan Pandaan Square yang saat ini dalam proses 50% pada ratusan hektar tanah yang berlokasi di Dusun Klangkung, Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan nantinya akan digunakan sebagai sentra bisnis, pasar modern, pusat perbelanjaan, pusat penjualan barang elektronik, minimarket, toserba, butik, fashion dan pujasera.

Mukhid (57), Petugas pembangunan Pandaan Square mengatakan bahwa aktivitas ekonomi yang terjadi di Pandaan bukanlah main-main karena faktor penggerak transaksi kaum urban yang datang ke pusat perbelanjaan, Sudah tentu didominasi kalangan menengah ke atas selain disini juga didominasi oleh para pekerja industri yang akan berdampak pada perputaran ekonomi.

"Masyarakat Pandaan saya nilai sangat konsumtif, Apalagi yang tinggal di sekitar Pandaan Square ini sudah barang tentu juga banyak pendatang ditu, Oleh karenanya pembangunan pusat perbelanjaan ini sangat tepat dilakukan disini, Karena menjadi salah satu sarana dan meningkatkan perekonomian daerah, Sejatinya masyarakat bisa merogoh kocek lebih untuk setiap kedatangan mereka ke pusat perbelanjaan, Akumulasi dari parkir, belanja, makan dan minum, atau kegiatan lain" terang Mukhid (09/05/2015)

Dengan begitu hal yang sangat menggiurkan terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Meningkatnya budaya konsumtif masyarakat dan memboomingnya industri kreatif dapat turut mendongkrak psikologis manusia untuk berbelanja.

Jurnalis : Mokhammad Sofyan (Sketsa Pandaan)
Photografer : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Sabtu, 05 Desember 2015

PANDE BATU, PERMAINAN TRADISIONAL YANG MULAI TERGILAS ZAMAN


Prigen - Perkembangan teknologi sampai sejauh ini mengalami dampak yang sangat signifikan terhadap gaya permainan anak-anak, alat-alat elektronik sangat mendominasi seperti smartphone, tablet, komputer hingga laptop.

Di era globalisasi seperti saat ini, memang kemajuan di bidang teknologi dan perkembangan dunia internet dapat dikatakan sebagai pemicu hilangnya permainan tradisional di Indonesia.

Hal itu paling banyak kita jumpai di perkotaan yang sudah mengalami transisi dan perubahan gaya bermain anak-anak. Namun pemandangan yang tak jarang dapat dijumpai oleh kita adalah permainan pande batu.

Sketsa Pandaan, Sabtu (05/11) siang melihat anak-anak yang sedang bermain pande batu di Dusun Kalongan, Desa Candiwates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan yang sampai sejauh ini jarang sekali ditemui di daerah perkotaan.

Ubet (9), Siswa SDN 1 Candiwates, Prigen mengatakan bahwa teknik permainan ini sangat sederhana, Dengan berbekal batu kali dan melemparkannya kepada lawan yang dilakukan dengan cara ongsrot, yakni memegang batu dan memukulkan batu kepada batu lawan sudah dapat menikmati permainan ini.

“Sistem permainan ini adalah melemparkan batu kepada batu lawan dengan cara ongsrot mas, yaitu memegang batu dan memukulkan batu kepada batu lawan," terang Ubet

Permainan tradisional seperti ini di beberapa daerah sudah hampir memudar. Anak-anak merasa senang, sebab permainan yang hampir memudar ini, tergolong permainan yang tanpa merogoh kocek sedikitpun.

"Permainan ini tanpa mengeluarkan uang, dan jauh berbeda dengan permainan play station, yang harus merogoh kocek setiap bermain, Saya senang sekali bermain pande karena tidak membutuhkan banyak uang yang penting seneng dan bisa berkumpul dengan teman-teman.” tutup Ubet.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Kamis, 03 Desember 2015

SABAR, PENGRAJIN SEPEDA BAMBU YANG KREATIF


Pandaan - Bakat seseorang melalui kreativitasnya patut diberikan penghargaan dan apresiasi, Salah satunya yang dilakoni oleh pria bernama Sabar, warga Lingkungan Jabon, Kelurahan Jogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan tersebut sangat unik.

Ia berhasil menyulap beberapa ruas bambu menjadi sebuah sepeda unik yang menjadikan sebuah mahakarya dan menjadi salah satu produk yang menjadikan masyarakat takjub.

Saat ditemui di kediamannya pada Kamis, 03 November 2015 pagi, Pria berusia 38 tahun ini mengatakan dalam pembuatan satu sepeda bambu, Ia membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan lamanya.

"Sepeda bambu ini saya buat dengan waktu yang sangat lama, Hingga berbulan-bulan proses pengerjaannya," terang Sabar.

Bambu yang digunakan untuk membuat sepeda tersebut ia peroleh dari berbagai daerah mulai dari Prigen, Pandaan, Sukorejo dan Bangil.

Dalam pembuatan karya tersebut, ia mengaku mendapati satu kesulitan yaitu modal untuk pembuatan sepeda tersebut yang cukup besar.

Pria yang berasal dari Bangil ini hidup sebatang kara, Sembari ia juga mejalani usaha memilah sampah di daerahnya dan mengerjakan karya sepeda bambu lain yang masih dalam proses setelah diberhentikan dari pekerjaan lamanya sebagai penunggu sarang burung.

Pernah suatu ketika sepeda bambunya ditawar dengan harga Rp.2.000.000, Namun ia enggan menerima tawaran tersebut, sebab ia menilai harga tersebut tak sepadan dengan proses pemikiran dan waktu pengerjaanya.

"Pernah ditawar 2 juta rupiah, Tapi gak saya kasihkan, Soalnya mikirnya ribet dan waktunya lama, kalau lebih mahalan lagi saya kasihkan," lanjut Sabar.

Dalam proses pembuatan sepeda bambu tersebut yang paling sulit adalah pembuatan rangkanya. Karena perlu pengkombinasian dengan besi-besi yang didalamnya. Tak jarang tangannya terluka saat membuat sepeda bambu karyanya dan ia berharap karyanya tersebut mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

 "Semoga ada perhatian khusus dari pemerintah untuk memberikan modal agar saya tetap berkarya dengan kreativitas,”pungkasnya.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Sabtu, 28 November 2015

PASURUAN INDIE FEST 2015, JARING POTENSI MUSISI DAN KENALKAN WISATA PASURUAN


Menuju penghujung akhir tahun 2015 ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan menggelar beberapa kegiatan yang dipusatkan di Pandaan.

Melalui komunitas Indie Musik Pasuruan event 'Pasuruan Indie Fest' digelar pada Sabtu, 28 November 2015 di area parkir Masjid Cheng Hoo Pandaan.

Serangkaian acara tersebut juga digelar Clothing Fest, Kuliner Stand dan Kompetisi Fotografi.

Riono, Salah satu panitia Pasuruan Indie Fest menerangkan bahwa acara tersebut sudah digagas sejak satu tahun yang lalu dan baru terealisasi setelah kepala Dinas Kabudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan memanggilnya.

"Sebenarnya acara ini sudah digagas lama sekali, Kurang lebih setahun yang lalu dan baru terealisasi setelah Pak Tri memanggil saya." terang Riono.

Sementara itu Trijono Isdijanto, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan juga mengatakan tujuan diadakan acara ini adalah untuk menjaring potensi komunitas dan mengenalkan potensi pariwisata, Tentu Masjid Cheng Hoo yang menjadi sasaran utamanya selain pasar wisatanya yang baru selesai rampung menjelang akhir tahun 2015 ini..

"Tujuan diadakan kegiatan ini adalah tak lain dan tak bukan untuk menjaring beberapa komunitas se-Kabupaten Pasuruan dan mengenalkan potensi pariwisata daerah, Pemilihan lokasi event di Masjid Cheng Hoo Pandaan semata-mata adalah menunjukkan bahwa salah satu ikon Pariwisata di Kabupaten Pasuruan yang saat ini paling populer dan banyak dikunjungi oleh masyarakat dalam dan luar daerah adalah Masjid Cheng Hoo," terang Trijono.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

MENPORA HADIRI PEMBUKAAN HEROIK SANTRI PASURUAN 2015


Pandaan - Beberapa rangkaian acara bergengsi Kabupaten Pasuruan telah dilaksanakan, Salah satunya yang telah diselenggarakan pada Sabtu (28/11) yaitu Heroik Santri Pasuruan 2015 yang  resmi dibuka oleh Bupati Pasuruan H.M. Irsyad Yusuf, SE, M.MA

Nampak Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, H. Imam Nahrawi, S.Ag sejumlah tokoh agama dan pejabat turut hadir dalam acara tersebut yang dilakukan dengan melepas balon oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf.

Acara itu digelar oleh PC LP Maarif NU Kabupaten Pasuruan yang memandang perlu menyelenggarakan kegiatan tersebut sebagai salah satu Pemilihan dan Penobatan 'Duta Santri Pasuruan 2015' untuk memperingati Hari Santri Nasional dan Hari Pahlawan Tahun 2015 dengan tema acara 'Heroik Santri Pasuruan Membentuk Sikap dan Budaya Masyarakat Menuju Pasuruan Maslahat'.

Dalam pidatonya Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf menyampaikan bahwa kegiatan tersebut mengacu pada Kepres No. 22 tahun 2015 yang menjadi salah satu momentum bersejarah, yaitu mengakui keberadaan santri sebagai bagian dari komponen bangsa yang pernah terlibat memperjuangkan bangsa.

"Heroik santri ini mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2015 tentang penetapan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2015 haruslah dimaknai sebagai sebuah momentum bersejarah. Presiden telah mengakui keberadaan santri sebagai bagian dari komponen bangsa yang pernah terlibat memperjuangkan bangsanya. Dapat dimaknai sebagi ikhtiar Presiden meluruskan perjuangan ulama dan santrinya. Dengan demikian, Negara telah menghargai perjuangan ulama dan santri serta mensahkan peristiwa tersebut sebagai fakta sejarah." terang Irsyad.

Apel heroik santri tersebut dihadiri kurang lebih 10 ribu santri dari Kecamatan se-Kabupaten Pasuruan, Pameran Teknologi Tepat Guna, Penobatan Duta Santri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga H. Imam Nahrawi, S.Ag, Perkemahan MI/SD/SLTP/SLTA dan Musabaqoh Madin.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Jumat, 27 November 2015

PANDAAN PHOTOGRAPHY PONSEL (3P), SEBUAH KELUARGA BAGI MEMBERNYA


Pandaan - Era perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini membuat sebagian banyak orang kegandrungan akan gadged. Salah satu contoh yang terlihat pada perkembangan smartphone yang mempunyai fitur sering digunakan yaitu kamera.

Hal tersebut menjadi perhatian khusus dari dua orang yang sangat gemar bermain, berpetualang bersama mengabadikan momen-momen mereka dengan kamera ponsel, dialah Fariadi dan Eko.

Fariadi, Administrator Pandaan Photography Ponsel (3P) menjelaskan demi ingin mempelajari teknik fotografi ponsel ia mulai belajar terhadap beberapa komunitas salah satunya kepada Indonesian Xperia Photography (IXP) yang merupakan komunitas dengan para membernya menggunakan ponsel dengan fitur kamera dari merk ternama sampai pada akhirnya ia mempunyai keinginan untuk membentuk komunitas fotografi sendiri di daerahnya.

Ia menceritakan suatu ketika bersama komunitasnya tersebut menuju Pandaan dengan melakukan hunting dan kagum terhadap keramaian Pandaan, Obyek wisata yang terdapat di dalamnya juga banyak sehingga masyarakat merasa bingung dan melihat aneh ketika mendapati sekumpulan orang berfoto-foto dengan ponsel dengan segala perlengkapannya.

Dari kegiatan tersebut Fariadi bersama rekan-rekannya mempunyai inisiatif memperkenalkan dunia fotografi ponsel kepada masyarakat Pandaan dengan membentuk komunitas fotografi ponsel dengan nama Pandaan Photography Ponsel (3P).

"Saya mencoba memberikan pengenalan terhadap dunia fotografi ponsel pada masyarakat Pandaan dengan membentuk komunitas yang bernama Pandaan Photography Ponsel (3P), Kita dapat belajar dan senantiasa silaturrahmi melalui event fotografi dan kegiatan sosial yang kami adakan," terang Fariadi.

Sementara Dr. Mokhammad Isnu Latifatul Rohman, M.Si, Pakar rekayasa phonegraphicmatika asal Dusun Besongol, Desa Sumberejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan juga menyampaikan bahwa dengan melakukan keisengan berfoto-foto dapat menghasilkan karya yang unik dan indah, Fotografi ponsel juga tak hanya bisa dilakukan dengan ponsel yang mahal atau merk terkenal, Tergantung dari bagaimana teknik mengambil gambar.

"Keisengan melakukan kegiatan fotografi merupakan hobi tersendiri bagi saya, Selain menghasilkan karya yang unik dan indah fotografi ponsel itu tak harus menggunakan ponsel yang mahal, tergantung bagaimana cara atau teknik mengambil gambar saja bisa mendapatkan hasil yang terbaik," kata Isnu.

Saat ini member grup 3P sudah mencapai ribuan orang yang tergabung di media sosial Facebook dan mempunyai ratusan member yang aktif. Mereka juga kerap kali menggelar pameran, hunting bersama-sama dan mencari spot yang menarik untuk menghasilkan karya terbaik.

Muhammad Sabit Efendy, Member aktif 3P juga mengatakan bahwa komunitas Pandaan Photography Ponsel (3P) adalah merupakan sebuah keluarga dalam mengembangkan hobi, kebersamaan, kebahagiaan dan tentunya menghasilkan karya yang dapat dinikmati masyarakat.

"3P itu adalah keluarga bagi kami, Selain itu juga dapat dijadikan sarana dalam mengembangkan hobi, kebersamaan, kebahagiaan dan tentu menghasilkan karya fotografi yang bisa dinikmati masyarakat, Together Everywhere, Have Fun Everytime, Capture Amazing Moment." pungkas Sabit.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Senin, 23 November 2015

DRUMBAND PELAJAR SE-KABUPATEN, DIGELAR PEMKAB PASURUAN


Pandaan - Pemerintah Kabupaten Pasuruan menyelenggarakan event besar berupa kejuaraan drumband 'Bupati Cup' tingkat pelajar se-Kabupaten Pasuruan.

Kompetisi ini digagas langsung oleh Bupati Pasuruan, H.M. Irsyad Yusuf, S.E, M.MA melalui Dinas Pendidikan Divisi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pasuruan.

Lomba Drumband diselenggarakan pada Selasa, 24 November 2015 pukul 08.00 WIB yang dilakukan secara kirab dan ditempatkan di Taman Dayu Pandaan dengan rute start lapangan bola Dusun Jonggan dan finish di Ruko Little Shanghai Taman Dayu.

Kordinator pelaksana acara, H. Subroto, S.Pd menerangkan bahwa peserta yang terdaftar mencapai 65 unit Drumband pelajar, dengan perincian 54 Unit dari jenjang SD, 7 unit dari jenjang SMP/MTs dan 5 unit dari jenjang SMA/SMK/MA masing-masing jenjang sekolah akan memperebutkan juara 1,2 dan 3 kirab, Mayoret terbaik, Gitapati terbaik, Kostum terbaik dan Colour Guard terbaik.

"Saat ini yang mendaftar sudah mencapai 65 unit drum band dari masing-masing sekolah yang mendaftar, Mereka semua akan menampilkan performa terbaiknya," tandas Subroto.

Tujuan digelarnya kompetisi ini adalah untuk pembinaan drumband bagi pelajar di Kabupaten Pasuruan dan nantinya diharapkan juga mampu meningkatkan kualitas pelajar dalam bermain musik khususnya drumband.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Selasa, 17 November 2015

WEDANG UWUH, MINUMAN YANG MILIKI BANYAK MANFAAT DAN KHASIAT UNTUK KESEHATAN


Pandaan - Jika kita tidak menjaga kesehatan tubuh kita, maka otomatis tubuh akan menjadi tidak sehat dan akan memudahkan penyakit untuk masuk kedalam tubuh.

Setiap orang pasti mendambakan tubuh yang sehat, Baik jasmani maupun rohani.

Untuk itu menjaga kesehatan tersebut sangatlah perlu kita mengkonsumsi ramuan rempah-rempah tradisional yang sangat baik untuk tubuh.

Seperti Wedang Uwuh yang memiliki manfaat dan khasiat yang terkandung sebagai salah satu ramuan tradisional.

Ulo, Pemilik kedai Coffeedangan Pandaan yang secara spesial menyajikan wedang uwuh sebagai ramuan tradisional yang baik untuk kesehatan. Komposisi minuman tersebut terdiri dari rempah-rempah yang mengandung Secang, Jahe, Kencur, Kapulogo, Daun Sereh, Daun Salam, Kayu Manis dan Cengkeh.

"Kami secara spesial menyajikan wedang uwuh kepada masyarakat sebagai menu utama, Ramuan wedang uwuh menjadi salah satu ramuan tradisional yang baik untuk kesehatan," terang Ulo kepada Sketsa Pandaan.

Warna merah dominan dari ramuan ini dihasilkan oleh Secang, Manfaat yang terkandung dalam minuman ini salah satunya adalah meningkatkan kekebalan tubuh (sistem imun) yang terdapat dalam diri kita dan menjaga keseimbangan tekanan darah.

Wedang uwuh ini berasal dari daerah Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan memang sangat baik untuk dikonsumsi segala jenis usia, dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Rasa manis yang dihasilkan dari ramuan ini berasal dari gula batu yang digunakan memang karena sangat rendah glukosa (kadar gula).

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Rabu, 11 November 2015

REKAM JEJAK SKETSA PANDAAN, KOMUNITAS INFORMASI DI PANDAAN



Pandaan - Sketsa Pandaan merupakan Kelompok Informasi Masyarakat yang dibina oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasuruan lahir dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat pada tanggal 18 September 2014 tepat pada hari jadi Kabupaten Pasuruan yang ke-1085 pada tahun lalu yang sampai saat ini sudah berusia satu tahun lebih perjalanan dari Sketsa  Pandaan.

Komunitas ini didirikan dengan tujuan membantu akses dan membuka jendela informasi di wilayah Kecamatan Pandaan dan Sekitarnya bergerak dalam bidang komunikasi dan informasi sosial kemasyarakatan dengan tugas dan fungsi mengumpulkan informasi, mengelola informasi, menyebarluaskan informasi serta melayani kebutuhan informasi yang digawangi oleh beberapa pemuda dan pemudi di lingkungan Kelurahan Pandaan dan Kelurahan Jogosari.

Di era kebebasan bermedia saat ini mempunyai peran yang penting dan dibutuhkan masyarakat dalam mempercepat akses komunikasi dan informasi untuk menunjang kebutuhan kehidupan. Disekitar kita tentu banyak yang memberikan manfaat atau banyak potensi yang terkandung di dalamnya dan berusaha kami tuangkan dalam suatu informasi/berita yang sekiranya dapat berguna kepada masyarakat.

Struktur organisasi yang terdapat di Sketsa Pandaan terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan Beberapa Ketua Bidang, Diantaranya adalah Bidang Pengumpulan Informasi, Bidang Pengelolaan Informasi, Bidang Penyebarluasan dan Pelayanan Informasi serta Bidang Musik, Pariwisata dan Wirausaha. Base Camp/Sekretariat komunitas ini dinamakan 'Gubug Sketsa' yang beralamat di Jl. Urip Sumoharjo 297 RT 003 RW 003, Kelurahan Pandaan, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur 67156.

Makna dan warna logo Sketsa Pandaan secara umum merujuk pada pengertian Sketsa yang diartikan sebuah gambaran kasar dari kacamata kehidupan sekitar kita, Ketika melihat disitulah kita potret dan kita tulis sebagai suatu berita yang diteruskan kepada masyarakat dan bermanfaat sebagai informasi publik tentunya dengan fungsi kontrol dan mematuhi kode etik jurnalistik.

Adapun beberapa warna dasar yang terdiri dari Merah, Putih dan Hitam yang kami gunakan pada dresscode Sketsa Pandaan, Beberapa warna tersebut memuat aspek kehidupan sesuai tugas dan fungsi pokok organisasi yang mengandung arti sebagai berikut :

Pertama, warna merah pada huruf Sketsa merupakan bentuk keberanian dalam mencari informasi, mengelola informasi, menyebarluaskan informasi serta melayani kebutuhan informasi di masyarakat dan terjun secara langsung terhadap lingkungan bagaimana kondisi kehidupan sekitar kita.

Kedua, warna putih pada background melambangkan kenetralan atau kedamaian dalam bentuk kertas berwarna putih. Kertas adalah sebuah media alam kehidupan sekitar kita yang digunakan untuk menulis, saling bertukar dan memberikan informasi yang bermanfaat kepada lapisan masyarakat.

Ketiga, warna hitam dan arti pensil dan Pandaan melambangkan kebutuhan sebuah 'Citizen Journalism' adalah alat tulis. Dengan apa yang kita lihat di sekitar kita, kita dapat menulis suatu pemberitaan yang berguna kepada masyarakat, serta kekuatan dalam menyampaikan suatu informasi yang nyata kepada masyarakat.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Jumat, 06 November 2015

DISKOMINFO GELAR SOSIALISASI CUKAI BAGI KIM


Prigen - Sosialisasi ketentuan di Bidang Cukai bagi Kelompok Informasi se-Kabupaten Pasuruan tahun 2015 telah digelar Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasuruan, Kegiatan ini diselenggarakan secara berkala sampai 12 Angkatan.

Pada angkatan ke-6 yang diselenggarakan pada 28-29 Oktober 2015 Sketsa Pandaan mendapatkan kesempatan menghadiri acara tersebut yang bertempat di Hotel Inna Tretes Prigen Pasuruan.

Mokhammad Sofyan, Sekretaris Sketsa Pandaan mengatakan bahwa dapat menghadiri kegiatan tersebut adalah merupakan suatu kehormatan bagi kelompoknya, Selain dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, Juga mendapatkan jaringan kelompok informasi se-Kabupaten Pasuruan.

"Kami sangat bangga dan ini merupakan suatu kehormatan bagi kami bisa hadir dalam acara sosialisasi yang digelar Dinas Kominfo ini," kata Sofyan.

Dalam kegiatan itu disampaikan beberapa materi yang, Yang pertama pembukaan acara sosialisasi yang disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasuruan, Drs. Syaifudin Ahmad, M.Si.

Selanjutnya penyampaian materi oleh Sekretaris Kim Tretes Taman Wisata, Hadi Sucipto dari mengenai pengertian, peran dan tugas kelompok informasi.

Pada hari kedua materi disampaikan oleh Hari Murdianto, S.H, M.M perwakilan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Pasuruan,

Pada materi hari kedua tersebut membahas peredaran rokok ilegal, pita cukai rokok palsu dan bagaimana upaya dalam mengidentifikasi pita cukai palsu tersebut yang banyak beredar luas di pasaran.

Sedangkan materi yang terakhir disampaikan oleh Sofi dari Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur yang menyampaikan informasi mengenai dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) Kota/Kabupaten yang memuat latar belakang CHT, Aplikasi kebijaksanaan DBHCHT, Pengalokasian DBHCHT, Penyaluran sampai karakteristik daerah penerima DBHCHT.

Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini akan menambah wawasan bagi kelompok informasi pada materi yang disampaikan sebagai wujud interaksi sosial dalam membantu komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah daerah.

"Saya berharap dengan berakhirnya sosialisasi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi segenap kelompok informasi yang telah diundang oleh Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, Ini sangat membantu proses interaksi dan komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah daerah," pungkas Sofyan.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Sabtu, 31 Oktober 2015

MENGENAL PERBEDAAN HEADSET, HEADPHONE, HANDSFREE, BACKPHONE DAN EARPHONE


Pandaan - Perkembangan teknologi saat ini memang sudah sangat pesat sekali, Tak terkecuali bagi teknologi Smartphone yang menyertakan didalamnya berupa alat pendengar berupa headset, headphone, handsfree, earphone dan backphone yang sudah sangat akrab di telinga. Semua orang pasti sudah sering mendengarnya, tetapi kadang masih sering salah dalam pemahaman istilah-istilah perangkat tersebut.

Yang pertama adalah headset, yaitu perangkat audio yang terdiri dari headphone atau earphone dan microphone yang digabung dalam satu kesatuan. Headset biasanya digunakan untuk berbagai keperluan yang membutuhkan perangkat input audio (microphone) dan perangkat output audio (headphone/earphone). Headset biasanya dihubungkan dengan soundcard pada komputer melalui kabel input dan output audio atau pada jenis-jenis tertentu yang lebih baru menggunakan port USB atau bluetooth. Headset paling cocok digunakan pada saat kita bermain game LAN, Webcam, VoIP dan game online.

Kedua, headphone hampir sama dengan headset, tetapi yang membedakan keduanya adalah headphone tidak dilengkapi dengan microphone.

Ketiga, handsfree merupakan gabungan antara perangkat earphone dan microphone dimana biasanya di dalamnya terdapat fungsi kontrol. Misalnya untuk menjawab panggilan telepon, memulai memutar musik atau yang lainnya sehingga pengguna tidak langsung menyentuh ponsel. Handsfree dapat berupa koneksi dengan menggunakan kabel, bahkan dalam perkembangannya sekarang handsfree dapat dikoneksikan dengan nirkabel (bluetooth) sehingga lebih praktis.

Keempat, backphone pada dasarnya memiliki bentuk yang hampir mirip seperti headset dan headphone. Namun cara penggunaannya dipasang di bagian belakang kepala dan bagian speakernya dikaitkan ke telinga sehingga tidak jatuh. Istilah backphone mungkin jarang terdengar karena memang mirip seperti headphone.

Dan yang terakhir adalah earphone, sebenarnya hampir sama dengan headset dan headphone tetapi earphone menggunakan pengeras suara yang kecil dan penggunaanya dengan cara menyumbatkan ke dalam lubang telinga. earphone memiliki bentuk yang simpel dan sangat mudah dibawa kemana mana. Dapat digunakan untuk hiburan seperti CD, DVD Player, Home Theater, Video Games dan Komputer.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Kamis, 29 Oktober 2015

TAMAN KAHYANGAN, PESONA ALAM KETINGGIAN TRETES PRIGEN


Prigen - Kabupaten Pasuruan memang sangat kaya akan pesona alamnya. Hal itu terlihat pada keindahan 'Taman Kahyangan' yang terletak di Lingkungan Komcis, Kelurahan Pecalukan, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Taman Wisata ini merupakan titik fokus sebuah pemandangan yang menakjubkan dari kawasan wisata Tretes.

Taman tersebut pada16 Agustus 2015 telah di Launching Lulis Irsyad Yusuf bersama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan.

Lokasi taman ini dibangun sebuah pagar teralis dari besi dan terdapat dua buah simbol cinta yaitu 'Love'. Disana juga telah dipasang gembok sebagai tanda diresmikannya Taman Kahyangan tersebut. Simbol tersebut digunakan untuk mengingat sejarah yang terdapat di wilayah tersebut pada kisah Air Terjun 'Putuk Truno'.

Menurut Dani Firdiansyah, warga Lingkungan Palembon Tretes mengatakan bahwa terjadinya Taman tersebut berawal dari kisah percintaan antara Joko Truno dengan Nyai Coban Wedok. Jok yang baru menikah dengan Nyai tersebut mendapatkan tugas dan harus meninggalkan sang istri. Akan tetapi pada suatu perjalanan Joko mendapatkan musibah ketika turun dari sebuah hutan dan terperosok kedalam jurang dan tidak diketahui nasibnya sampai istrinya mencari dan sampai saat ini air terjun dikawasan tersebut dinamakan Air Terjun 'Putuk Truno'.

"Berawal dari kisah percintaan Joko Truno dengan Nyai Coban Wedok lahirlah nama Air Terjun Putuk Truno tersebut," terang Dani kepada Sketsa Pandaan.

Ketikamelihat pemandangan sekitar taman tersebut tampak hamparan keindahan alam Tretes yang sangat luas dan tentunya dengan udara yang sejuk. Memang sebelumnya kawasan ini merupakan kawasan tempat pembuangan sampah secara liar ke jurang oleh masyarakat.

Dengan dibangunnya Taman Kahyangan tersebut warga berharap agar tidak dilakukan pembuangan sampah di kawasan tersebut karena salah satu aset dan peninggalan berharga yang dimiliki oleh Tretes.

"Warga berharap setelah diresmikan Taman Kahyangan ini tak lagi dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah liar oleh warga, Karena sangat miris melihatnya, Pemandangan dibawah sangat indah namun yang dijadikan melihat justru terdapat tumpukan sampah liar," jelas Dani

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Senin, 26 Oktober 2015

GENDEWA, GERAK JALAN YANG MELEGENDA

Prigen - Gendewa merupakan Gerak Jalan Tradisional Legendaris yang pernah populer di tahun 70-80'an. Gendewa yang awalnya merupakan singkatan dari Prigen, Dayurejo dan Chandra Wilwatikta dimodifikasi menjadi 'Gerak Jalan Daerah Wisata'.

Seiring dengan program Kabupaten Pasuruan untuk mengenalkan Tretes sebagai daerah wisata keluarga unggulan Kabupaten Pasuruan sekaligus peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke 87 tahun 2015, KIM Taman Wisata Tretes menggelar acara tersebut dan menandai bangkitnya Gerak Jalan tersebut setelah 26 tahun lalu terakhir diadakan pada tahun 1989.

Kegiatan tersebut telah berlangsung kemarin Minggu, 25 Oktober 2015 yang dimulai pada pukul 13.00 WIB tersebut telah di ikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai daerah. Start dilakukan di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Tretes Prigen Jl. Ledug Prigen Tretes, Pasuruan.

Gerak jalan tersebut di ikuti oleh 2 kategori yaitu perorangan dan beregu dan beraneka ragam kreativitas kostum yang mereka kenakan, Semua peserta diberangkatkan terdiri dari beberapa kloter-kloter. Rute gerak jalan melalui Ledug berbelok kiri menuju arah patung kuda dan turun ke Desa Sukolilo, Desa Durensewu dan berhenti di Pos I Pasar Wisata Mlaten, Plintahan, Pandaan.

Di Pos tersebut segenap peserta melakukan istirahat dan yang beregu diberikan kesempatan untuk mengganti personil. Setelah melalui Pos I tersebut seluruh peserta melanjutkan rute yang melalui Desa Plintahan berbelok kiri ke arah Taman Chandra Wilwatikta dan menuju ke arah Prigen. Setelah melewati Desa Gambiran tepatnya di Dusun Jagil peserta berhenti di Pos II untuk melakukan hal yang serupa di Pos I.

Setelah melakukan pergantian personil untuk kategori beregu seluruh peserta melanjutkan perjalanan sampai menuju garis finish di lokasi depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Tretes Prigen Jl. Ledug Prigen Tretes, Pasuruan. Sama ketika segenap peserta melakukan start.

Nur Kholis, Salah satu peserta yang tergabung di gerak jalan grup Kampung Niaga terlihat sangat antusias mengikuti gerak jalan, Walau terlihat lelah namun semangat untuk mencapai garis finish terus dilakoninya.

"Untung saja saya ikut kategori gerak jalan beregu, Sehingga tidak terasa capeknya karena jalannya sambil bercanda gurau," ujar Kholis.

Kampung Niaga berada di barisan terakhir yang saat itu berada disekitar Dusun Jagil pukul 16.30 WIB peserta gerak jalan dari kategori beregu yang berasal dari Kelurahan Pandaan, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan dengan nomor dada 013.

Walaupun mereka pada barisan terakhir tak menyurutkan semangatnya untuk melampaui peserta yang lain. Tim gerak jalan legendaris beregu yang di komandani oleh Ketua RT tersebut sangat antusias tetap semangat sampai menuju pada garis finish.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

ANUGERAH MASLAHAT AWARD, DIMERIAHKAN ACHMAD ALBAR DAN IAN ANTONO


Pandaan - Serangkaian acara puncak perayaan pesta hari jadi Kabupaten Pasuruan ke-1086 ditutup pada Minggu (25/10).

Bertempat di Taman Chandra Wilwatikta Kabupaten Pasuruan menggelar acara Launching New Tagline Kabupaten Pasuruan, Maslahat Award, Kopi Kapiten 'Kopi Asli Pasuruan', Festival Layang-Layang dan Bromo Fire Chapter 2 2015.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh para nominator Anugerah Maslahat Award se-Kabupaten Pasuruan dan sekaligus penyerahan masing-masing hadiah kepada seluruh nominator dari berbagai kategori, Para Undangan di jajaran Muspida Kabupaten Pasuruan dan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Syaifullah Yusuf.

Dadang, Salah satu penonton asal Gempol mengaku senang melihat beberapa hiburan yang ditawarkan termasuk fasilitas kopi gratis yang disuguhkan oleh panitia.

"Alhamdulillah bisa lihat hiburan gratis dapat kopi gratis pula," ujar Dadang.

Kemeriahan acara tersebut ditutup pada penampilan Achmad Albar dan Ian Antono yang diiringi oleh beberapa musisi ternama dengan menampilkan tembang-tembang hits dari 'God Bless'.

Dibuka dengan intro lagu Bla...Bla...Bla...dilanjutkan Cendawan Kuning, Bis Kota, Syair Kehidupan, Panggung Sandiwara, Kehidupan.

Pada lagu Rumah Kita penonton tampak larut dalam sejuknya udara malam yang mendinginkan sekujur tubuh.

Ditutup dengan lagu Semut Hitam di penghujung acara sekaligus pesta kembang api yang menyedot animo masyarakat pada malam hari kemarin.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Selasa, 20 Oktober 2015

PENGUKUHAN FKPL KABUPATEN PASURUAN, DIHADIRI SEJUMLAH PEJABAT DAN PEGIAT LINGKUNGAN


Pandaan - Berawal melihat permasalahan lingkungan yang terdapat di Kabupaten Pasuruan maka beberapa pemuda se-Kabupaten Pasuruan melakukan musyawarah dan puncaknya ketika melakukan diklat pengolahan sampah yang dilaksanakan di Balai Diklat Kabupaten Pasuruan di Jl. Dr. Soetomo Pandaan beberapa waktu yang lalu.

Dari pertemuan tersebut maka diputuskan untuk membentuk Forum (Wadah) aspirasi sebagai mediator permasalahan lingkungan yang terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan. Setelah dikaji lebih lanjut melalui musyawarah akhirnya dibentuk suatu kepengurusan Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan.

Fatoni, Ketua Forum menjelaskan bahwa memang sangat perlu membentuk forum seperti ini, Karena pencemaran lingkungan terjadi di mana-mana terutama di wilayah Kabupaten Pasuruan, Oleh karenanya pembentukan forum untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dilakukan para pegiat lingkungan.

"Pembentukan forum ini sangatlah penting sebagai salah satu media aspirasi untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang ada di Kabupaten Pasuruan, Mengingat kerusakan alam juga banyak disebabkan oleh campur tangan manusia," terangnya.

Setelah FKPL terbentuk dan disusun kepengurusan maka dilakukan pengukuhan oleh Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan Fatoni pada hari Minggu, 18 Oktober 2015 pada pukul 10.00 WIB bertempat di Balai Diklat Kabupaten Pasuruan di Jl. Dr. Soetomo Pandaan

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Ketua Forum Komunikasi Kabupaten Pasuruan Sehat (FKKPS) Drs. H. Muslim Mustajab, Ketua Komisi II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Andri Wahyudi, Kepala Badan Lingkungan (BLH) Hidup Kabupaten Pasuruan Ir. Muchaimin, Perwakilan Camat, Anggota Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) serta beberapa undangan dari komunitas.

Dengan adanya forum ini akan sedikit membantu permasalahan lingkungan yang terdapat di wilayah Kabupaten Pasuruan termasuk dari 365 Dusun dari Desa yang akan menjadi sasaran program Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) selanjutnya.

"Kedepan kami akan melaksanakan program berupa satu desa, satu dusun bersih dan sehat mandiri dan menyisir 365 dusun di Kabupaten Pasuruan yang mempunyai  permasalahan lingkungan yang cukup parah, Doakan saja niat mulia kami dapat terlaksana dengan baik dan lancar," tutup Fatoni. 

Jurnalis : Mokhammad Sofyan (Sketsa Pandaan)

Kamis, 15 Oktober 2015

PASURUAN ART OF CARNIVAL, PENGGALIAN LEGENDA DAN BUDAYA LINGKUNGAN

Pandaan - Pasuruan Art of Carnival merupakan suatu pesta tahunan Kabupaten Pasuruan yang digelar dalam rangka memperingati hari jadinya. Di usia yang ke-1086 ini Kabupaten Pasuruan mengangkat Tema 'Menggali Legenda dan Budaya Lingkungan Untuk Mewujudkan Pasuruan Sejahtera dan Maslahat' dalam Karnaval Pelajar.

Peserta karnaval terdiri dari UPTD Pendidikan dari 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan. Ke 24 Kecamatan tersebut terbagi menjadi 8 Kawedanan yang masing-masing terdiri atas 3 Kecamatan. Selain 8 Kawedanan yang menampilkan legenda suatu daerah di Kabupaten Pasuruan. Karnaval yang digagas Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan ini juga diikuti oleh gabungan MI-MTs-MA-Madin, SMP, SMK, dan SMA se-Kabupaten Pasuruan yang masing-masing menampilkan pertunjukan yang berbeda-beda, seperti peragaan busana unik dan daur ulang .

Rombongan pertama adalah Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan serta pejabat pemerintah daerah berakhir di depan Kantor Kecamatan Pandaan. Kemudian aksi pembuka Marching Band SMA Negeri 1 Pandaan dan Paskibraka Kabupaten Pasuruan.

Menurut Bupati Pasuruan H.M Irsyad Yusuf, S.E, MMA, Acara tersebut berlangsung menarik dan seluruh pesertanya totalitas dalam mempersembahkan pertunjukannya. Karnaval telah sesuai dengan tema dan tujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

"Seluruh peserta totalitas dalam mempersembahkan pertunjukannya, Sekaligus menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan," terang Irsyad (15/10/2015).

Antusiasme masyarakat cukup besar kepada acara ini. Namun juga banyak masyarakat yang kecewa
lantaran sampah yang ditimbulkan cukup banyak.

Muhaimin, warga Bulukandang yang menonton acara ini, juga menyayangkan akan dampak sampah dan kerusakan taman akibat ulah penonton yang minim kesadaran pentingnya menjaga lingkungan dan menjadi evaluasi bagi panitia untuk acara tahun depan.

"Saya sangat menyayangkan kerusakan-kerusakan taman yang diinjak-injak oleh penonton, Selain itu sampah yang ditimbulkan pun cukup banyak dan menjadi perhatian banyak orang termasuk saya, Saya berharap hal ini menjadi salah satu evaluasi bagi panitia agar tidak terjadi hal setupa di tahun depan," jelas Muhaimin

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

PUNCAK PERINGATAN HARI JADI KABUPATEN PASURUAN K-1086, TAMPILKAN NUANSA LEGENDA DAN BUDAYA


Pandaan - Karnaval puncak peringatan perayaan hari jadi Kabupaten Pasuruan ke-1086 berlangsung pada hari ini Kamis, 15 Oktober 2015 yang dipadati oleh ribuan penonton dari berbagai daerah.

Kegiatan tersebut mengambil start depan R.M. Cianjur Kalitengah Karangjati Pandaan pada pukul 13.30 WIB dan resmi diberangkatkan oleh Bupati Pasuruan H.M. Irsyad Yusuf, S.E, MMA. Rute melewati Jl. R.A. Kartini menuju Jl. A. Yani Kota Pandaan dengan menempuh jarak sejauh 2 km mulai dari Lokasi Start sampai Finish.

Peserta pertama dimulai dari penampilan Marching Band 'Gita Smanda' dari SMAN 1 Pandaan dan 'Paskibraka Kabupaten Pasuruan' dan penampilan setelahnya dilanjutkan dari UPTD Pendidikan se-Kabupaten Pasuruan dengan tema 'Menggali Legenda' yang dimulai dengan 'Legenda Tengger' dari Kecamatan Tosari, Kecamatan Puspo dan Kecamatan Tutur,

Selanjutnya 'Legenda Semendi' dari Kecamatan Winongan, Kecamatan Gondang Wetan dan Kecamatan Kejayan, 'Legenda Banyu Biru' dari Kecamatan Lumbang, Kecamatan Pasrepan dan Kecamatan Rejoso, 'Legenda Ranugrati' dari Kecamatan Grati, Kecamatan Nguling dan Kecamatan Lekok. 'Legenda Joko Sambang' dari Kecamatan Beji, Kecamatan Bangil dan Kecamatan Kraton,

Diakhiri 'Legenda Sakera' dari Kecamatan Rembang, Kecamatan Wonorejo dan Kecamatan Sukorejo, 'Legenda Sumber Tetek' dari Kecamatan Gempol, Kecamatan Prigen dan Kecamatan Pandaan, 'Legenda Coban Baung' dari Kecamatan Purwodadi dan Kecamatan Purwosari.

Beberapa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, Hal itu tercermin dari sosok Ahmad Syamsuni dari UPTD Pendidikan Kabupaten Pasuruan yang menjadi salah satu peserta karnaval. Dirinya mengaku bahwa ini merupakan kali pertama ia bersama tim nya mengikuti kegiatan bergengsi yang menjadi satu rangkaian hari jadi Kabupaten Pasuruan.

"Saya tentu sangat senang dan bangga bisa mengikuti kegiatan ini, Suatu kehormatan juga apalagi ini adalah kali pertama saya ikut dan memeriahkan hari jadi Kabupaten Pasuruan ke-1086," akunya.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Sabtu, 10 Oktober 2015

DUSUN KLANGKUNG, MILIKI PEMUDA YANG AKTIF DALAM LINGKUNGAN


Pandaan - Sampah memang menjadi masalah klasik dalam kehidupan sehari-hari, Selain jorok dan bau juga dapat menganggu kesehatan dan tentunya berdampak pada pencemaran lingkungan.

Hal tersebut menjadi perhatian khusus pemuda Karang Taruna Dusun Klangkung, Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan yang melihat sampah di lingkungan mereka tinggal berserakan dan tidak ada petugas yang mengambil sampah tersebut.

Ahmad Delta Mahendra, Tokoh pemuda Dusun Klangkung mengatakan bahwa secara rutin pemuda karang taruna melakukan pengambilan sampah dari rumah kerumah dengan menggunakan gerobak dan pick up untuk membantu pembuangan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS).

"Salah satu upaya pemuda dalam membersihkan lingkungan sekitar agar Klangkung terbebas dari sampah, Saat ini memang sampah menjadi masalah klasik di daerah kami." terang Delta (10/10/2015).

Hal tersebut dilakukan juga sebagai salah satu pemberian contoh kepada masyarakat dalam menciptakan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Jumat, 09 Oktober 2015

SEJARAH JANCOK, KATA YANG DIANGGAP JOROK MASYARAKAT


Pasuruan - Jancok, Demikian kata tersebut diucapkan memiliki sejarah yang masih sangat rancu. Kemunculannya banyak ditafsirkan karena adanya pelesetan oleh orang-orang terdahulunya yang salah tangkap dalam pemaknaannya.

Dimana versi-versi ini muncul dari beberapa negara tetangga yang orang-orangnya mengucapkan kata yang memiliki intonasi berbeda namun fontnya hampir sama.

Dikarenakan orang-orang dari beberapa negara tetangga tersebut mengucapkan kata yang hampir mirip kata jancok itu dengan ekspresi marah atau geram dan semacamnya, orang-orang Jawa dahulu mengartikan kata jancok (menurut lidah orang Jawa) adalah kata makian.

Sampai sejauh ini kata ini perkembangan kata tersebut di Surabaya justru digunakan sebagai bahasa sehari-hari dan menjadi ikon tata bahasa Surabaya.

Beberapa sumber yang Sketsa Pandaan temui mengatakan bahwa ada beberapa versi yang beredar tentang kata yang sangat nge-hits tersebut.

Menurut Nur Yasin, Tokoh masyarakat asal Lingkungan Niaga, Pandaan mengatakan bahwa kata tersebut memiliki beberapa versi, Yang pertama adalah versi Arab, versi Belanda, versi Jepang dan versi umpatan masyarakat Surabaya.

"Saya mempunyai beberapa referensi yang bisa menjadi ensiklopedi dan wawasan pembaca tentang perkembangan dan sejarah kata jancok tersebut," terang Sogla sapaan akrab Nur Yasin (09/10/2015)

Yang pertama versi kedatangan Arab yang bermula dari kata Da’Suk. Da’ artinya 'meninggalkanlah kamu', dan assyu’a artinya 'kejelekan', digabung menjadi Da’Suk yang artinya 'tinggalkanlah keburukan'. Kata tersebut diucapkan dalam logat Surabaya menjadi 'jancok'.

Yang kedua, versi penjajahan Belanda diadopsi dari bahasa Belanda 'yantye ook' yang memiliki arti 'kamu juga'. Istilah tersebut populer di kalangan Indo-Belanda sekitar tahun 1930-an. Istilah tersebut diplesetkan oleh para remaja Surabaya untuk mencemooh warga Belanda atau keturunan Belanda dan mengejanya menjadi 'yanty ok' dan terdengar seperti 'yantcook'. Sekarang, kata tersebut berubah menjadi 'jancok' atau 'dancok'.

Yang ketiga, versi penjajahan Jepang yang berasal dari kata 'sudanco' yang zaman romusha berarti 'Ayo Cepat'. Kata tersebut digunakan dalam ungkapan menyuruh dengan nada paksaan yang dilakukan penjajah Jepang kepada rakyat Indonesia kala itu, Dan akhirnya menjadi ungkapan kekesalan pemuda Surabaya dan diplesetkan menjadi kata 'dancok'.

Yang keempat adalah versi Umpatan, warga Kampung Plemahan di Surabaya memiliki sejarah oral bahwa kata 'jancok' merupakan akronim dari 'Marijan ngencuk' (Marijan berhubungan badan). Kata encuk merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti 'berhubungan badan', Terutama yang dilakukan di luar nikah yang pada akhirnya kata 'Jancok' ini menjadi kata jorok yang sampai saat ini masih diucapkan dalam nada kekesalan.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Rabu, 07 Oktober 2015

BUNDA PAUD RESMIKAN PROGRAM SCALLING WANJATI JUNIOR


Pandaan - Peletakan batu pertama Pos PAUD Wanjati Junior dan Launching Program Scalling yang diselenggarakan oleh Yayasan Social Investment Indonesia (YSII) dilaksanakan pada Selasa, 06 Oktober 2015 di Lokasi Pembangunan Gedung PAUD Wanjati Junior Dusun Jatianom Desa Karangjati Kecamatan Pandaan.

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Bunda PAUD Kabupaten Pasuruan Hj. Lulis Irsyad Yusuf, S.E. yang dihadiri oleh Kepala Desa Karangjati, Ketua FKKPS Kabupaten Pasuruan.

Program Scalling merupakan pelopor gerakan PAUD peduli lingkungan pendidikan berkarakter, perjenjang dan berkelanjutan dengan sekolah cerdas, peduli dan berbudaya lingkungan.

Ketua FKPL Kabupaten Pasuruan, Fatoni mengatakan bahwa program scalling ini sangat tepat dilaksanakan, Karena mengajak anak kecil untuk peduli dan sadar terhadap lingkungan, Mengingat kerusakan alam disebabkan oleh turunnya kualitas sumber daya manusia.

"Saya pribadi mengucapkan selamat dan berparesiasi terhadap terciptanya program scalling ini, Saya melihat bahwa memang kesadaran akan lingkungan harus diciptakan sejak dini sebagai salah satu menciptakan suatu budaya dan bersih terhadap lingkungan," terang Fatoni.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Selasa, 06 Oktober 2015

SUARA SERULING, SIMBOL DAN CIRI KHAS PENJUAL KUE PUTU


Pandaan - Kue basah tradisional yang enak dan bertekstur lembut yang umumnya berwarna hijau ini merupakan salah satu dari aneka jajanan pasar yang hingga saat ini masih sangat populer.

Bagi sebagian orang tentu telah mengenal putu aren, kue basah tradisional yang berwarna hijau tersebut rasanya merupakan perpaduan manis-gurih dan berisi aren yang meleleh di dalam mulut ini.

Putu aren bambu seperti namanya memiliki kekhasan, yaitu dicetak dengan menggunakan batang bambu dengan menggunakan kompor uap yang memiliki bunyi melengking dari seruling unik. Hasilnya adalah kue yang berbentuk seperti silinder, kurang lebih berukuran 5-8 cm dengan diameter 3 cm.

Salim pedagang putu aren Bambu asal Pandaan mengatakan bahwa penjual putu aren saat ini semakin sedikit, Apalagi hanya dirinya seorang diri yang berjualan keliling putu aren bambu di daerah Pandaan.

 "Dulu banyak sekali yang menjual putu aren bambu, tetapi saat ini sudah jarang, Apalagi saya seorang diri yang berjualan keliling putu aren bambu sampai saat ini," terang Salim (06/10/2015).

Dengan harga Rp.6.000, orang sudah bisa menikmati 10 potong putu aren. Meskipun harganya tergolong murah, Penjual putu aren keliling juga memiliki daya tarik tersendiri, Yaitu suara khas yang dikeluarkan dari tabung uap tempat memasak putu aren bambu yang menyerupai bunyi seruling sehingga menjadi salah satu simbol yang dimiliki penjual putu aren bambu.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Minggu, 04 Oktober 2015

TRAFFIC LIGHT TAMAN DAYU, TUAI PRO DAN KONTRA


Pandaan - Setelah beberapa bulan yang lalu sejak fungsi jalan Tol Pandaan-Gempol yang dioperasikan maka traffic light secara otomatis digunakan.

Namun dalam praktek dilapangan justru traffic light yang berada di jalur Pintu Tol Taman Dayu tersebut menuai pro dan kontra yang ditimbulkan masyarakat dan memunculkan reaksi karena dinilai terlalu lama pada lampu merah.

Beberapa kelompok informasi masyarakat melakukan penelitian terhadap traffic light tersebut maka dihasilkan durasi masing-masing lampu merah 03 menit 26 detik, lampu kuning 3 detik dan lampu hijau 33 detik dari arah Pandaan menuju Malang. Durasi yang paling lama adalah lampu merah dari arah Pandaan menuju Malang.

Dr. Isnu Latifatul Rohman, M.T (33), Pengamat rekayasa lalu lintas Kabupaten Pasuruan mengatakan bahwa beberapa waktu yang lalu sempat terjadi kecelakaan lalu lintas yang sampai menimbulkan korban jiwa akibat ketidaksabaran pengguna jalan dalam menunggu traffic light tersebut.

"Beberapa pekan yang lalu di lampu merah ini terjadi kecelakaan lalu lintas yang sampai menimbulkan korban jiwa, Oleh karenanya pemerintah harus mengkaji ulang terhadap penempatan dan penggunaan lempu merah tol Gempol Pandaan tersebut," terang Isnu.

Ia juga menambahkan bahwa perlunya ada sosialisasi kepada masyarakat mengenai durasi yang diberlakukan agar mengerti dan memperhatikan serta menyadari kondisi yang ada.

Survey membuktikan bahwa kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di sekitar lampu merah tersebut diakibatkan terlalu lamanya durasi yang diperlakukan.

"Setelah saya lakukan survey memang lebih banyak masyarakat mengatakan durasi yang diberlakukan terlalu lama, Oleh karenanya hal ini berdampak pada pelanggaran lalu lintas dan pada akhirnya pekan yang lalu sampai terjadi korban jiwa," pungkas Isnu.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)



Selasa, 29 September 2015

AIR TERJUN CANGGU, ALIRI PERTANIAN HINGGA PASURUAN



Mojokerto - Air terjun sebenarnya adalah aliran sungai, hanya saja aliran sungai itu jatuh dari tempat yang tinggi, sehingga terlihat bentuk air yang jatuh.

Fungsinya pada bidang pertanian terutama untuk lahan sawah, tentu saja mengikuti fungsi aliran sungai untuk pertanian.

Lutfiatus Solicha, Wakil Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan menerangkan bahwa fungsi dan peran aliran sungai pada bidang pertanian adalah sebagai sumber irigasi, dimana fungsi tersebut akan semakin optimal jika memiliki aliran yang deras.

"Manfaat air terjun sangat banyak sekali, Seperti air terjun canggu ini, selain sebagai aliran sungai untuk pertanian yang turun ke daerah Lumbangrejo, Prigen, Pasuruan air terjun ini juga menjadi salah satu destinasi wisata yang dimiliki Kabupaten Mojokerto yang disekitarnya juga terdapat air panas," terang Upik sapaan akrabnya kepada Sketsa Pandaan (29/09/2015).

Air terjun membuat aliran sungai menjadi lebih deras, sehingga irigasi yang bersumber dari aliran sungai yang memiliki air terjun akan semakin baik.

Selain itu aliran airnya juga dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin sebagai pembangkit tenaga listrik, daya listrik yang dihasilkan dapat dipergunakan untuk keperluan sumber daya listrik pada kegiatan pertanian di sekitarnya.

Lebih lanjut Upik mengharapkan bahwa air terjun yang dijadikan lokasi pariwisata, dihimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya, karena air yang mengalir tersebut berfungsi untuk mengairi sawah masyarakat di sekitar lokasi tersebut.

"Saya berharap nantinya pengelola dan pengunjung turut menjaga kelestarian serta kebersihan yang berada di lokasi pariwisata, Karena kita tahu bahwa meskipun lokasi air terjun canggu ini berada di wilayah Kabupaten Mojokerto, Namun aliran airnya turun ke daerah Pasuruan, Jika dari atas tidak dilakukan pelestarian alam berupa menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah secara sembarang, Nanti pastinya yang di Pasuruan juga terkena imbasnya," pungkas Upik.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Senin, 28 September 2015

SUGAR GLIDER, HEWAN EXOTIS YANG MENGGEMASKAN


Pandaan - Sugar glider merupakan hewan yang sangat imut, menggemaskan, lucu dan pintar, tidak heran sekarang banyak orang menginginkan adopsi hewan mungil tersebut.

Sugar glider bukanlah hewan pengerat, mereka adalah marsupial dari keluarga mamalia seperti kangguru, dan koala.

Hewan ini pantas untuk semua usia sebagai hewan peliharaan, bisa untuk anak usia 6 tahun dan lebih tua, akan tetapi untuk anak-anak harus selalu ada pengawasan orang dewasa.

M. Choirul Anam (17), Pemilik Sugar glider mengatakan bahwa mempunyai potensi lebih besar untuk bonding (ikatan) dengan pemilik dari pada gerbil atau hamster, mempertimbangkan usia sugar glider untuk mulai dipelihara.

"Ikatan batin yang dimiliki sugar glider sangat kuat, Mempertimbangkan usia hewan itu sangatlah penting untuk dipelihara, Karena jika sudah terlalu tua hewan ini tak lagi enerjik," terang Anam kepada Sketsa Pandaan.

Habitat asli sugar glider di Australia dan Papua, Mereka hewan sosial dan hidup berkelompok 10 hingga 15 ekor, membuat proses ikatan dengan manusia sangat alami sebagai hewan peliharaan.

Masa hidup sugar glider adalah kurang lebih antara 12 sampai 15 tahun, Hal yang paling disukai dari hewan ini adalah dapat dibawa kemana-mana dengan bonding pouch untuk berlibur.

Lanjut menurut Anam, Sugar glider mempunyai sifat loyalitas yang tinggi, sehingga apabila dia diberikan ke orang lain terkadang akan menggigit, ukurannya yang kecil tetapi dia pintar bisa mengingat, dia bisa datang kepada anda bila anda panggil dan bisa di biasakan suatu trik.

"Sugar glider merupakan hewan yang berloyalitas, Jika tidak mengenal orang lain ia akan menggigit dan sebaliknya jika ia sudah mengenal orang itu maka ia tak akan melepas tangannya," ujar Anam.

Hewan tersebut bebas dari penyakit, sehingga tidak perlu memvaksin secara rutin seperti kucing dan anjing dan juga jangan khawatir anggaran pengeluaran akan membengkak memelihara sugar glider.

Cukup merogoh kocek sedikit rupiah untuk membeli bubur bayi dan buah atau serangga. Sugar Glider adalah hewan yang juga bersih tidak perlu pergi salon hewan untuk membersihkannya, mereka bisa menggroming dirinya sendiri, atau dengan mengusapnya dengan tissu basah non alkohol.

Satu hal yang harus diketahui, sugar glider tidak bisa 'toilet training', tapi juga jangan khawatir mereka tidak akan membuang air kecil/besar di tempat tidur mereka, kecuali memasukannya ke dalam bonding pouch yang tertutup erat.

Siklus buang air sekitar 4 sampai 5 jam biasanya dilakukan setelah tidur panjang, untuk menghindari 'kecelakaan', setelah itu ambil sugar glider taruh dulu di tempat aman, biarakan dia 'meringankan diri' dan setelah selesai silakan ambil ajak bermain.

Sugar gilder juga tidak mempunyai keinginan untuk mengasah gigi, seperti yang dilakukan kelinci, tikus dan hamster, karena hamster mempunyai siklus tumbuh gigi berkelanjutan menimbulkan keinginan untuk mengasah/menggigit sesuatu.

Ssugar glider tidak menjadi masalah dirumah, mereka tidak ada naluri untuk mengasah giginya dengan cara menggigit sesuatu seperti hamster, furniture dirumah akan aman jika sugar glider di bebaskan di rumah.

"Tidaklah sulit dalam memelihara hewan ini, Memeliharanya pun juga tak banyak merogoh kocek, cukup dengan membeli bubur, buah atau serangga adalah makanan dari hewan ini. Suger glider pun juga tak pernah mengasah giginya yang nantinya akan menimbulkan keinginan untuk menggigit, Kesukaan hewan ini biarkan dia melompat-lompat dirumah dengan begitu pertumbuhannya akan lebih baik." pungkas Anam.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

GAJAH SUMATERA TSI II, POPULASINYA KIAN MENURUN


Prigen - Gajah Sumatera merupakan subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di pulau Sumatera.

Gajah Sumatera berpostur lebih kecil dari pada subspesies gajah india. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam.

Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah Sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000.

Sebanyak 65% populasi gajah Sumatera lenyap akibat dibunuh manusia dan 30% kemungkinan dibunuh dengan cara diracuni oleh manusia. Sekitar 83% habitat gajah sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif.

Muhammad Aminuddin (26), anggota Pandaan Exopet Lovers (Panel) mengatakan bahwa gajah Sumatera adalah mamalia terbesar di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah sumatera adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun.

"Gajah Sumatera merupakan mamalia terbesar di Indonesia, Saat ini populasinya menurun dan terancam punah, Oleh karenya kita sebagai pecinta hewan senantiasa memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pengelola kebun binatang atau Taman Safari Indonesia," terang Amin sapaan akrabnya.

Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan sangat bersahabat dengan manusia, Memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain.

Telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air dengan cara memegang atau menggenggam bagian ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup.

Salah satu cara yang terbaik dalam mengatasi beberapa hewan yang punah diantaranya adalah mengembalikan beberapa hewan tersebut ke habitat aslinya, Dengan begitu hewan-hewan tersebut akan berkembang biak melalui proses alam tanpa ada campur tangan manusia.

"Saya berharap beberapa kebun binatang melepaskan populasi gajah ke habitat aslinya agar mereka dapat berkembang biak melalui proses alam tanpa adanya campur tangan orang," tutup Amin.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Minggu, 27 September 2015

ULTAH CFD PANDAAN, DIHADIRI BUPATI DAN SEJUMLAH PEJABAT


Pandaan - Penyelenggaraan Car Free Day Pandaan yang ke-34 pada Minggu, 27 Mei 2015 dihadiri oleh Bupati Pasuruan H.M. Irsyad Yusuf, S.E, MMA beserta istri dan beberapa Pejabat Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

Momentum perayaan Car Free Day Pandaan telah berusia satu tahun tersebut dilakukan dengan pelepasan balon di panggung yang depan BCA sekaligus Bupati Pasuruan melakukan senam bersama masyarakat Pandaan.

Bupati Pasuruan, Irsyad menyampaikan bahwa dengan diadakannya Car Free Day diharapkan nantinya akan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di hari libur, Sekaligus berdampak pada perputaran ekonomi warga Pandaan yang berjualan di Car Free Day.

"Saya berharap dengan digelarnya Car Free Day yang saat ini sudah berusia 1 tahun akan mengurangi pengunaan kendaraan bermotor di hari libur, Selain itu perputaran ekonomi warga Pandaan yang berjualan akan meningkat dengan adanya Car Free Day," terang Irsyad dalam sambutannya.

Pelaksanaan Car Free Day tentunya juga masih banyak kendala yang dihadapi mulai dari penataan para pedagang sampai pada permasalahan lingkungan yang terjadi.

Hali, Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Kecamatan Pandaan (PPKLKP) mengatakan nantinya semua unsur dan dinas terkait akan melakukan koordinasi guna menata sistem yang ada di Car Free Day.

"Sejauh ini memang banyak sekali kendala yang kami hadapi, Oleh karenanya nanti akan dilakukan koordinasi yang melibatkan semua unsur dan elemen mulai dinas terkait dan perwakilan para pedagang Car Free Day untuk melaksanakan sistem yang berlaku," tandas Hali.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Sabtu, 26 September 2015

PANDE BESI PESANTREN, KERAJINAN TANGAN LEGENDARIS PANDAAN


Pandaan - Secara umum semua orang tidak asing lagi ketika mendengar kata 'Pande'. Memande berasal dari kata pande yang diartikan cara membuat alat dari logam, besi, emas atau perak.

Pande besi Pandaan terletak di Lingkungan Pesantren, Kelurahan Pandaan, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Kerajinan tersebut ada sejak puluhan tahun yang lalu dan bertahan sampai sekarang.

Abdul Qodir, Pengrajin besi pande mengatakan cara kerja dari kerajinan tersebut adalah dilakukan dengan 4 orang, Dengan rincian 3 orang memukul besi sampai membentuk besi tersebut menjadi sebuah alat dan 1 orang bertugas memberikan angin,

Angin dihasilkan dari sebuah bambu yang berbentuk lingkaran berukuran besar yang di dalamnya terdapat klep dan tongkat untuk menghasilkan angin.

Ketika sudah mulai keras besi tersebut dipanaskan lagi pada sebuah kompor yang dikasih arang untuk melunakkan besi tersebut agar mudah untuk dibentuk.

"Sangat sukar sekali membentuk sebuah besi itu, Apalagi proses memande juga sangat lama, Sebenarnya hasilnya tak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan, Saat ini kita juga kalah dengan beberapa perusahaan yang sudah menggunakan cara modern untuk memande," terang Qodir

Kerajinan tersebut merupakan salah satu kerajinan tangan langka yang sangat sukar dilakukan. Tidak banyak orang yang dapat melakukan kegiatan ini. Karena jika tidak tahu teknis atau cara melakukan pande akan berakibat cidera pada orang yang melakukan.

Meskipun begitu kerajinan ini tetap bertahan dan menjadi salah satu satu-satunya kerajinan besi yang dimiliki Pandaan.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)
Photografer : M. Misbakhul Munir (Sketsa Pandaan)



Selasa, 22 September 2015

DISKUSI, UPAYA EFEKTIF DALAM MENJALIN KOMUNIKASI


Pandaan - Dalam meningkatkan kinerja dan menjalin kesinambungan tujuan maka sangat perlu sekali senantiasa melakukan pertukaran pikiran, pendapat, dan gagasan dalam bentuk lisan atau tertulis untuk mencari solusi pada sebuah masalah dan mendapatkan kesepahaman.

Saat ini perkembangan internet sangat pesat sekali, Terlebih kita semua diberikan kemudahan dalam mengakses kebutuhan dasar interaksi dan komunikasi setiap hari melalui media sosial. Maka dengan kemajuan teknologi tersebut hendaknya kita lakukan perilaku yang bijaksana dalam kebebasan bermedia.

Arfiani Ridha Alana, Ketua Bidang Kewirausahaan Sketsa Pandaan mengatakan bahwa diskusi merupakan komunikasi sebagai upaya dalam menciptakan kreasi dan inovasi perkembangan teknologi internet untuk menggali informasi yang akan diteruskan kepada publik.

"Kami senantiasa melakukan koordinasi kelompok dengan diskusi, Karena dengan komunikasi semua kinerja akan lebih mudah," terang Alana.

Oleh karenanya sebagai kelompok infomasi masyarakat, Tentunya Sketsa Pandaan tetap menjalin komunikasi melalui diskusi dalam menggali potensi perkembangan informasi yang ada di wilayah Kabupaten Pasuruan.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Senin, 21 September 2015

HARI JADI KABUPATEN PASURUAN KE-1086, DIMERIAHKAN OLEH KIRAB BUDAYA



Pandaan - Kegiatan hari jadi Kabupaten Pasuruan ke-1086 ini dilaksanakan dengan pagelaran Kirab Budaya dengan mengambil start di depan rumah makan Cianjur Pandaan dan finis di Taman Chandra Wilwatikta Pandaan pada Selasa (22/09/2015) siang.

Menurut kamus, Kirab merupakan perjalanan bersama-sama atau beriringan-iringan secara teratur dan berurutan, dari depan ke belakang pada suatu rangkaian upacara seperti adat, keagamaan, dll atau dapat juga disebut dengan pawai.

Sedangkan, Budaya berarti pikiran, budi pekerti, adat istiadat, yang sudah berkembang dan sesuatu yang sukar untuk diubah. Jadi, kirab budaya bisa diartikan sebagai pawai yang diadakan untuk memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesia.

Sudirnoto, Pakar Budaya asal Pasuruan mengatakan bahwa penyelenggaraan pesta hari jadi Kabupaten Pasuruan setiap tahunnya berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya, Dimana dari tahun ke tahun pelaksanaannya dilakukan inovasi sesuai dengan adat dan kultur masyarakat Kabupaten Pasuruan.

"Penyelenggaraan hari jadi Kabupaten Pasuruan ke-1086 kali ini berlangsung dan dipusatkan di Pandaan, Oleh karenanya temanya juga lebih banyak mengambil adat dan budaya yang ada di Pandaan juga," beber Sudirnoto.

Kirab budaya selalu diselengarakan di Kabupaten Pasuruan. Selain sebagai pengenalan budaya-budaya yang ada di Kabupaten Pasuruan, kirab budaya dapat membentuk karakter masyarakat agar mempunyai potensi seni dan kreativitas dalam mempertahankan sejarah maupun budaya di daerah Kabupaten Pasuruan.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)


Minggu, 20 September 2015

HARI JADI KE-1, SKETSA PANDAAN UNDANG BEBERAPA KOMUNITAS




Pandaan - Perayaan hari jadi Sketsa Pandaan yang pertama jatuh pada tanggal 18 September bersamaan dengan hari jadi Kabupaten Pasuruan yang ke-1086 berjalan sukses dan lancar berkat kinerja keras para anggotanya.

Puncak perayaan hari jadi yang pertama tersebut dilaksanakan dengan acara tasyakuran dan doa bersama sekaligus pemotongan tumpeng secara simbolis di Sekretariat Sketsa Pandaan pada hari Sabtu, (19/09/2015) malam

Mokammad Sofyan (27), Selaku Sekretaris Sketsa Pandaan mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap undangan yang hadir diantaranya adalah Ketua RW 003 Kelurahan Pandaan, Ketua Umum Karang Taruna Opek Gempol dan Staf, Ketua Bank Sampah Opek Gempol, Ketua Umum Pandaan Photography Ponsel (3P) dan Staf serta Ketua Umum Lingkar Kota Pandaan dan Staf.

"Alhamdulillah perayaan Sketsa Pandaan kali ini berlangsung meriah, Ini merupakan pengalaman yang pertama bagi kelompok informasi yang kami jalankan dengan melaksanakan tasyakuran dan do'a bersama, Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap undangan yang hadir," ucap Sofyan

Dengan pelaksanaan peringatan hari jadi tersebut diharapkan Sketsa Pandaan senantiasa dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada seluruh masyarakat dengan meningkatkan semangat kebersamaan dan motivasi kerja untuk terwujudnya Kabupaten Pasuruan sejahtera dan maslahat.

"Semoga kami tetap menjalankan kinerja ini dengan penuh keikhlasan dan amanah dan meningkatkan semangat kebersamaan untuk mewujudkan Kabupaten Pasuruan yang sejahtera dan maslahat," pungkas Sofyan.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Jumat, 18 September 2015

RUNDOWN PESTA SENI RAKYAT HARI JADI KABUPATEN PASURUAN KE-1086



Pandaan - Jadwal rangkaian kegiatan (rundown acara) Karnaval/Pesta Seni Rakyat Pasuruan 2015 dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten Pasuruan ke-1086 dapat di download disini 

Kamis, 17 September 2015

PANDAAN RED DRESS RUN, MERIAHKAN PAND INDO HASH KE-31



Pandaan - Pan Indo Hash ke-31 digelar pada Kamis, 17 September 2015 dengan menampilkan Pandaan Red Dress Run and Festival On The Street yaitu sejenis Festival tahunan yang diselenggarakan di Banyuwangi dan Jember yang cukup terkenal dan selalu dihadiri ribuan penonton dari berbagai daerah.

Acara tersebut mengambil start depan rumah makan Cianjur dan finish Taman Chandra Wilwatikta Pandaan yang dimulai pada pukul 16.00 WIB.

Lim Siau Ying, Salah satu peserta mengatakan bahwa pagelaran ini adalah yang pertama kalinya digelar di Kecamatan Pandaan, Oleh karenanya masyarakat sangat heran ketika kegiatan ini diadakan dan sebelumnya dianggap karnaval oleh masyarakat setempat.

"Ini adalah yang pertama diadakan di Pandaan, Dan saya melihat memang banyak orang yang heran, Dikiranya ini merupakan karnaval yang sebelumnya sudah sangat jarang sekali diadakan di Kecamatan Pandaan pada perayaan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia," terang Lim Siau Ying. (17/09/2015)

Acara itu juga mendapatkan dukungan dari Paguyuban Pencak Silat Garuda Jaya Lumbang Rejo Prigen, Drum Band Gita SMA Negeri 1 Pandaan dll. Acara juga dimeriahkan dengan pembukaan Pameran Pan Indo Hash di Taman Chandra Wilwatikta Pandaan.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)


HUT RI KE-70, DIMERIAHKAN LOMBA DRUM BAND SE-KECAMATAN PANDAAN



Pandaan - Serangkaian kegiatan pelaksanaan dalam memperingati proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 di Kecamatan Pandaan pada Sabtu, 22 Agustus 2015 dilaksanaan perlombaan drum band yang di ikuti oleh 25 peserta dari berbagai jenjang mulai dari SD, SMP, SMA dan Umum.

Rute perlombaan drum band tingkat Kecamatan Pandaan pada hari ini mengambil start di Kantor Kecamatan Pandaan dan finish di SDN Kutorejo II Pandaan.

Perlombaan yang dimulai pukul 13.00 WIB tersebut berlangsung sangat meriah. Beberapa peserta menunjukkan kreativitas bermusiknya melalui kekompakan tim dan alunan nada serta irama disepanjang jalan.

Mokhammad Sofyan (27), Pembina Drum Band SD Al-Munawwar Gempol, Pasuruan mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan drum band dalam peringatan proklamasi kemerdekaan adalah untuk mengasah kemampuan peserta didiknya dalam mengikuti perlombaan, Disamping kegiatan ekstrakurikuler drum band yang diadakan disekolahnya juga masih baru.

"Saya sangat berapresiasi dalam kegiatan drum band ini, Karena tim drum band kami juga masih baru, Oleh karenanya untuk mencari pengalaman dan jam terbang tim drum band kami sangat senang digelarnya kegiatan ini," terang Sofyan kepada Sketsa Pandaan (17/09/2015)

Setiap tahunnya untuk memeriahkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Kecamatan Pandaan memang senantiasa menggelar berbagai macam kegiatan mulai dari lomba hingga pesta seni budaya.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)


PASAR LOAK, TEMPAT FAVORIT PARA KOLEKTOR



Pasuruan - Dalam dunia mode kebutuhan hidup masyarakat berputar sesuai dengan perkembangan terbaru setiap harinya. Hal tersebut berlaku mulai dari kebutuhan primer, sekunder sampai tersier, Kebutuhan-kebutuhan tersebut juga tak jarang masyarakat bosan terhadap penggunaannya, Untuk itu para pedagang sangat jeli memanfaatkan kondisi tersebut dengan menjual beberapa barang yang sudah tidak digunakan oleh para masyarakat yang ingin menjualnya.

Oleh karenanya setiap daerah pasti terdapat sebuah tempat yang khusus menjual barang-barang bekas atau yang lebih populer dinamakan 'Pasar Loak'. Hampir di daerah di Indonesia mempunyai Pasar Loak. Tempat-tempat tersebut senantiasa menjadi 'jujugan' utama para kolektor untuk mencari barang-barang koleksinya. Banyak sekali aneka barang yang dijual di Pasar Loak. Mulai dari otomotif, elektronik, fashion, sampai kebutuhan rumah tangga.

Keberadaan pasar loak memang sangat membantu sekali dalam mencari kebutuhan. Harga yang ditawarkan pun terkadang jauh dari harga di pasaran, Namun kita harus jeli dalam tawar menawar barang yang terdapat di loakan.

Seperti Agus (56), Salah satu pedagang dan kolektor kaset pita bekas, Dirinya mengaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya ia bergantung dan berjualan kaset di Pasar Loak Pandaan, Dari hasil yang ia dapatkan juga sangat lumayan, Karena keberadaan kaset pita bekas saat ini sudah mulai langka dan jarang ada di pasaran.

"Alhamdulillah saya berjualan kaset bekas di pasar loak ini sampai sekarang saya masih dapat menghidupi keluarga, Oleh karenanya saya menjual barang yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi, Seperti kaset pita bekas saat ini sudah mulai jarang di pasaran dan diburu oleh para kolektor mas," terang Agus (17/09/2015)

Bagi sebagian besar masyarakat memang seakan gengsi jika mengunjungi pasar loak, Apalagi sampai membeli barang yang terdapat di sana. Reputasi pun akan dipertaruhkan untuk berkunjung kesana, Namun hal tersebut tidak berlaku sama sekali oleh para kolektor. Justru dengan adanya pasar loak maka dijadikan sarana mengkulak dan memborong barang dagangan yang masih dapat digunakan dan diperjualbelikan secara online yang akan mendapatkan keuntungan berlipat ganda.

M. Imam Mahfudzi (40), Salah satu kolektor kaset pita bekas juga mengatakan bahwa dirinya mengaku hampir setiap hari ia berkunjung ke pasar loak demi mendapatkan barang yang mempunyai nilai jual yang sangat tinggi, Terutama barang-barang langka seperti kaset pita tersebut.

"Hampir setiap hari saya senantiasa ke Pasar Loak Pandaan ini, Tujuan saya awalnya iseng tapi lama kelamaan menjadi hobi dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan sampingan dengan memburu barang-barang bekas berkualitas, Disamping saya juga mengkoleksi, Saya juga menjual barang-barang langka dan mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi," pungkas Imam.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

MTMA PASURUAN, PERANGI SAMPAH DI CFD


Pandaan - Upaya dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat pada Car Free Day Minggu, 13 September 2015 dilakukan oleh Komunitas My Trip My Adventure (MTMA) Pasuruan

Dengan membawa sejumlah atribut dan peralatan dengan membersihkan sampah dan menghimbau masyarakat agar tidak membuang sampah secara sembarangan.

Dikka Rahmania, Anggota MTMA Pasuruan menyampaikan bahwa sejauh ini tingkat kesadaran masyarakat terhadap bahaya sampah masih sangat kurang, Oleh karenanya kelompok MTMA menggelar kegiatan tersebut untuk menciptakan lingkungan yang bebas bersih dari sampah.

"Kami dari MTMA Pasuruan sejatinya adalah orang lingkungan, Kami malu jika kami sebagai orang lingkungan tetapi tidak memperhatikan lingkungan sekitar kita, Apalagi saya selalu melihat dan menyaksikan sampah selalu berserakan pada acara Car Free Day," terang Dikka.

Dengan banyaknya beberapa komunitas yang tergerak untuk menciptakan Car Free Day bebas dari sampah paling tidak mengurangi volume sampah yang ada dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Kamis, 16 Juli 2015

COBAN BINANGUN, DESTINASI WISATA ALAM PANDAAN

Pandaan - Pesona keindahan alam sekitar kita memang patut kita banggakan dan kita syukuri, hal tersebut dapat kita jumpai pada sebuah air terjun atau lebih dikenal dengan sebutan 'Coban'.

Pandaan sangat terkenal dengan daerah industri dan mempunyai tingkat perekonomian tertinggi di Kabupaten Pasuruan, Namun tanpa disangka Pandaan juga memiliki potensi wisata yang cukup bagus, Hal terlihat pada Coban Binangun, Tak banyak warga yang tahu tentang keberadaan air terjun ini. Namun patut untuk dijadikan salah satu referensi pariwisata yang dimiliki Pandaan dan Pasuruan.

Coban Binangun merupakan lokasi air terjun terletak di antara dua Desa yang membagi antara Desa Durensewu dan Desa Plintahan, tepatnya di Dusun Binangun dan Dusun Genengan keduanya berada di wilayah Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Akses menuju air terjun ini terbagi menjadi dua, Yang pertama adalah melewati Dusun Binangun dan yang kedua melewati Dusun Genengan tersebut.

Muhammad Sabit Efendy (26), Warga Dusun Binangun mengatakan untuk melewati akses Dusun Binangun adalah dapat melalui jalur Dusun Mlaten kearah selatan, setelah lurus bertemu dengan simpang tiga Dusun Tembong dan Dusun Binangun ke arah kiri menuju pemukiman warga.

Untuk menuju lokasi air terjun tersebut akses Dusun Genengan cukup mudah dilewati, Karena melintas di areal persawahan dengan jalan setapak yang sempit.

Sedangkan jalur yang kedua melewati Dusun Binangun sedikit lebih dekat namun dengan catatan dengan melewati tebing-tebing yang juga memacu adrenalin,

"Untuk menuju air terjun Coban Binangun dapat dilewati pada dua alternatif jalan untuk menuju kesana, Yang pertama melewati Dusun saya di Binangun dan yang kedua melewati Dusun Genengan disebelah timur batas Desa saya, tetapi saya sarankan untuk melewati Dusun Genengan karena aksesnya lebih mudah," terang Sabit kepada Sketsa Pandaan.

Hingga sejauh ini keberadaan air terjun ini menjadikan warga masyarakat penasaran dan ingin berkunjung menikmati keindahan alam yang dimiliki Pandaan.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)










PANTAU KESEHATAN SUNGAI, FKPL AJAK GURU-GURU TELITI EKOSISTEM DAS KEDUNGLARANGAN DENGAN POLA BIOTILIK

Pandaan - Upaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan terus dilakukan secara berkala oleh Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kab...