Senin, 28 September 2015

GAJAH SUMATERA TSI II, POPULASINYA KIAN MENURUN


Prigen - Gajah Sumatera merupakan subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di pulau Sumatera.

Gajah Sumatera berpostur lebih kecil dari pada subspesies gajah india. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam.

Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah Sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000.

Sebanyak 65% populasi gajah Sumatera lenyap akibat dibunuh manusia dan 30% kemungkinan dibunuh dengan cara diracuni oleh manusia. Sekitar 83% habitat gajah sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif.

Muhammad Aminuddin (26), anggota Pandaan Exopet Lovers (Panel) mengatakan bahwa gajah Sumatera adalah mamalia terbesar di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah sumatera adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun.

"Gajah Sumatera merupakan mamalia terbesar di Indonesia, Saat ini populasinya menurun dan terancam punah, Oleh karenya kita sebagai pecinta hewan senantiasa memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pengelola kebun binatang atau Taman Safari Indonesia," terang Amin sapaan akrabnya.

Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan sangat bersahabat dengan manusia, Memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain.

Telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air dengan cara memegang atau menggenggam bagian ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup.

Salah satu cara yang terbaik dalam mengatasi beberapa hewan yang punah diantaranya adalah mengembalikan beberapa hewan tersebut ke habitat aslinya, Dengan begitu hewan-hewan tersebut akan berkembang biak melalui proses alam tanpa ada campur tangan manusia.

"Saya berharap beberapa kebun binatang melepaskan populasi gajah ke habitat aslinya agar mereka dapat berkembang biak melalui proses alam tanpa adanya campur tangan orang," tutup Amin.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PANTAU KESEHATAN SUNGAI, FKPL AJAK GURU-GURU TELITI EKOSISTEM DAS KEDUNGLARANGAN DENGAN POLA BIOTILIK

Pandaan - Upaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan terus dilakukan secara berkala oleh Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kab...