Sabtu, 31 Oktober 2015

MENGENAL PERBEDAAN HEADSET, HEADPHONE, HANDSFREE, BACKPHONE DAN EARPHONE


Pandaan - Perkembangan teknologi saat ini memang sudah sangat pesat sekali, Tak terkecuali bagi teknologi Smartphone yang menyertakan didalamnya berupa alat pendengar berupa headset, headphone, handsfree, earphone dan backphone yang sudah sangat akrab di telinga. Semua orang pasti sudah sering mendengarnya, tetapi kadang masih sering salah dalam pemahaman istilah-istilah perangkat tersebut.

Yang pertama adalah headset, yaitu perangkat audio yang terdiri dari headphone atau earphone dan microphone yang digabung dalam satu kesatuan. Headset biasanya digunakan untuk berbagai keperluan yang membutuhkan perangkat input audio (microphone) dan perangkat output audio (headphone/earphone). Headset biasanya dihubungkan dengan soundcard pada komputer melalui kabel input dan output audio atau pada jenis-jenis tertentu yang lebih baru menggunakan port USB atau bluetooth. Headset paling cocok digunakan pada saat kita bermain game LAN, Webcam, VoIP dan game online.

Kedua, headphone hampir sama dengan headset, tetapi yang membedakan keduanya adalah headphone tidak dilengkapi dengan microphone.

Ketiga, handsfree merupakan gabungan antara perangkat earphone dan microphone dimana biasanya di dalamnya terdapat fungsi kontrol. Misalnya untuk menjawab panggilan telepon, memulai memutar musik atau yang lainnya sehingga pengguna tidak langsung menyentuh ponsel. Handsfree dapat berupa koneksi dengan menggunakan kabel, bahkan dalam perkembangannya sekarang handsfree dapat dikoneksikan dengan nirkabel (bluetooth) sehingga lebih praktis.

Keempat, backphone pada dasarnya memiliki bentuk yang hampir mirip seperti headset dan headphone. Namun cara penggunaannya dipasang di bagian belakang kepala dan bagian speakernya dikaitkan ke telinga sehingga tidak jatuh. Istilah backphone mungkin jarang terdengar karena memang mirip seperti headphone.

Dan yang terakhir adalah earphone, sebenarnya hampir sama dengan headset dan headphone tetapi earphone menggunakan pengeras suara yang kecil dan penggunaanya dengan cara menyumbatkan ke dalam lubang telinga. earphone memiliki bentuk yang simpel dan sangat mudah dibawa kemana mana. Dapat digunakan untuk hiburan seperti CD, DVD Player, Home Theater, Video Games dan Komputer.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Kamis, 29 Oktober 2015

TAMAN KAHYANGAN, PESONA ALAM KETINGGIAN TRETES PRIGEN


Prigen - Kabupaten Pasuruan memang sangat kaya akan pesona alamnya. Hal itu terlihat pada keindahan 'Taman Kahyangan' yang terletak di Lingkungan Komcis, Kelurahan Pecalukan, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Taman Wisata ini merupakan titik fokus sebuah pemandangan yang menakjubkan dari kawasan wisata Tretes.

Taman tersebut pada16 Agustus 2015 telah di Launching Lulis Irsyad Yusuf bersama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan.

Lokasi taman ini dibangun sebuah pagar teralis dari besi dan terdapat dua buah simbol cinta yaitu 'Love'. Disana juga telah dipasang gembok sebagai tanda diresmikannya Taman Kahyangan tersebut. Simbol tersebut digunakan untuk mengingat sejarah yang terdapat di wilayah tersebut pada kisah Air Terjun 'Putuk Truno'.

Menurut Dani Firdiansyah, warga Lingkungan Palembon Tretes mengatakan bahwa terjadinya Taman tersebut berawal dari kisah percintaan antara Joko Truno dengan Nyai Coban Wedok. Jok yang baru menikah dengan Nyai tersebut mendapatkan tugas dan harus meninggalkan sang istri. Akan tetapi pada suatu perjalanan Joko mendapatkan musibah ketika turun dari sebuah hutan dan terperosok kedalam jurang dan tidak diketahui nasibnya sampai istrinya mencari dan sampai saat ini air terjun dikawasan tersebut dinamakan Air Terjun 'Putuk Truno'.

"Berawal dari kisah percintaan Joko Truno dengan Nyai Coban Wedok lahirlah nama Air Terjun Putuk Truno tersebut," terang Dani kepada Sketsa Pandaan.

Ketikamelihat pemandangan sekitar taman tersebut tampak hamparan keindahan alam Tretes yang sangat luas dan tentunya dengan udara yang sejuk. Memang sebelumnya kawasan ini merupakan kawasan tempat pembuangan sampah secara liar ke jurang oleh masyarakat.

Dengan dibangunnya Taman Kahyangan tersebut warga berharap agar tidak dilakukan pembuangan sampah di kawasan tersebut karena salah satu aset dan peninggalan berharga yang dimiliki oleh Tretes.

"Warga berharap setelah diresmikan Taman Kahyangan ini tak lagi dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah liar oleh warga, Karena sangat miris melihatnya, Pemandangan dibawah sangat indah namun yang dijadikan melihat justru terdapat tumpukan sampah liar," jelas Dani

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Senin, 26 Oktober 2015

GENDEWA, GERAK JALAN YANG MELEGENDA

Prigen - Gendewa merupakan Gerak Jalan Tradisional Legendaris yang pernah populer di tahun 70-80'an. Gendewa yang awalnya merupakan singkatan dari Prigen, Dayurejo dan Chandra Wilwatikta dimodifikasi menjadi 'Gerak Jalan Daerah Wisata'.

Seiring dengan program Kabupaten Pasuruan untuk mengenalkan Tretes sebagai daerah wisata keluarga unggulan Kabupaten Pasuruan sekaligus peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke 87 tahun 2015, KIM Taman Wisata Tretes menggelar acara tersebut dan menandai bangkitnya Gerak Jalan tersebut setelah 26 tahun lalu terakhir diadakan pada tahun 1989.

Kegiatan tersebut telah berlangsung kemarin Minggu, 25 Oktober 2015 yang dimulai pada pukul 13.00 WIB tersebut telah di ikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai daerah. Start dilakukan di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Tretes Prigen Jl. Ledug Prigen Tretes, Pasuruan.

Gerak jalan tersebut di ikuti oleh 2 kategori yaitu perorangan dan beregu dan beraneka ragam kreativitas kostum yang mereka kenakan, Semua peserta diberangkatkan terdiri dari beberapa kloter-kloter. Rute gerak jalan melalui Ledug berbelok kiri menuju arah patung kuda dan turun ke Desa Sukolilo, Desa Durensewu dan berhenti di Pos I Pasar Wisata Mlaten, Plintahan, Pandaan.

Di Pos tersebut segenap peserta melakukan istirahat dan yang beregu diberikan kesempatan untuk mengganti personil. Setelah melalui Pos I tersebut seluruh peserta melanjutkan rute yang melalui Desa Plintahan berbelok kiri ke arah Taman Chandra Wilwatikta dan menuju ke arah Prigen. Setelah melewati Desa Gambiran tepatnya di Dusun Jagil peserta berhenti di Pos II untuk melakukan hal yang serupa di Pos I.

Setelah melakukan pergantian personil untuk kategori beregu seluruh peserta melanjutkan perjalanan sampai menuju garis finish di lokasi depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Tretes Prigen Jl. Ledug Prigen Tretes, Pasuruan. Sama ketika segenap peserta melakukan start.

Nur Kholis, Salah satu peserta yang tergabung di gerak jalan grup Kampung Niaga terlihat sangat antusias mengikuti gerak jalan, Walau terlihat lelah namun semangat untuk mencapai garis finish terus dilakoninya.

"Untung saja saya ikut kategori gerak jalan beregu, Sehingga tidak terasa capeknya karena jalannya sambil bercanda gurau," ujar Kholis.

Kampung Niaga berada di barisan terakhir yang saat itu berada disekitar Dusun Jagil pukul 16.30 WIB peserta gerak jalan dari kategori beregu yang berasal dari Kelurahan Pandaan, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan dengan nomor dada 013.

Walaupun mereka pada barisan terakhir tak menyurutkan semangatnya untuk melampaui peserta yang lain. Tim gerak jalan legendaris beregu yang di komandani oleh Ketua RT tersebut sangat antusias tetap semangat sampai menuju pada garis finish.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

ANUGERAH MASLAHAT AWARD, DIMERIAHKAN ACHMAD ALBAR DAN IAN ANTONO


Pandaan - Serangkaian acara puncak perayaan pesta hari jadi Kabupaten Pasuruan ke-1086 ditutup pada Minggu (25/10).

Bertempat di Taman Chandra Wilwatikta Kabupaten Pasuruan menggelar acara Launching New Tagline Kabupaten Pasuruan, Maslahat Award, Kopi Kapiten 'Kopi Asli Pasuruan', Festival Layang-Layang dan Bromo Fire Chapter 2 2015.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh para nominator Anugerah Maslahat Award se-Kabupaten Pasuruan dan sekaligus penyerahan masing-masing hadiah kepada seluruh nominator dari berbagai kategori, Para Undangan di jajaran Muspida Kabupaten Pasuruan dan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Syaifullah Yusuf.

Dadang, Salah satu penonton asal Gempol mengaku senang melihat beberapa hiburan yang ditawarkan termasuk fasilitas kopi gratis yang disuguhkan oleh panitia.

"Alhamdulillah bisa lihat hiburan gratis dapat kopi gratis pula," ujar Dadang.

Kemeriahan acara tersebut ditutup pada penampilan Achmad Albar dan Ian Antono yang diiringi oleh beberapa musisi ternama dengan menampilkan tembang-tembang hits dari 'God Bless'.

Dibuka dengan intro lagu Bla...Bla...Bla...dilanjutkan Cendawan Kuning, Bis Kota, Syair Kehidupan, Panggung Sandiwara, Kehidupan.

Pada lagu Rumah Kita penonton tampak larut dalam sejuknya udara malam yang mendinginkan sekujur tubuh.

Ditutup dengan lagu Semut Hitam di penghujung acara sekaligus pesta kembang api yang menyedot animo masyarakat pada malam hari kemarin.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Selasa, 20 Oktober 2015

PENGUKUHAN FKPL KABUPATEN PASURUAN, DIHADIRI SEJUMLAH PEJABAT DAN PEGIAT LINGKUNGAN


Pandaan - Berawal melihat permasalahan lingkungan yang terdapat di Kabupaten Pasuruan maka beberapa pemuda se-Kabupaten Pasuruan melakukan musyawarah dan puncaknya ketika melakukan diklat pengolahan sampah yang dilaksanakan di Balai Diklat Kabupaten Pasuruan di Jl. Dr. Soetomo Pandaan beberapa waktu yang lalu.

Dari pertemuan tersebut maka diputuskan untuk membentuk Forum (Wadah) aspirasi sebagai mediator permasalahan lingkungan yang terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan. Setelah dikaji lebih lanjut melalui musyawarah akhirnya dibentuk suatu kepengurusan Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan.

Fatoni, Ketua Forum menjelaskan bahwa memang sangat perlu membentuk forum seperti ini, Karena pencemaran lingkungan terjadi di mana-mana terutama di wilayah Kabupaten Pasuruan, Oleh karenanya pembentukan forum untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dilakukan para pegiat lingkungan.

"Pembentukan forum ini sangatlah penting sebagai salah satu media aspirasi untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang ada di Kabupaten Pasuruan, Mengingat kerusakan alam juga banyak disebabkan oleh campur tangan manusia," terangnya.

Setelah FKPL terbentuk dan disusun kepengurusan maka dilakukan pengukuhan oleh Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan Fatoni pada hari Minggu, 18 Oktober 2015 pada pukul 10.00 WIB bertempat di Balai Diklat Kabupaten Pasuruan di Jl. Dr. Soetomo Pandaan

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Ketua Forum Komunikasi Kabupaten Pasuruan Sehat (FKKPS) Drs. H. Muslim Mustajab, Ketua Komisi II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Andri Wahyudi, Kepala Badan Lingkungan (BLH) Hidup Kabupaten Pasuruan Ir. Muchaimin, Perwakilan Camat, Anggota Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) serta beberapa undangan dari komunitas.

Dengan adanya forum ini akan sedikit membantu permasalahan lingkungan yang terdapat di wilayah Kabupaten Pasuruan termasuk dari 365 Dusun dari Desa yang akan menjadi sasaran program Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) selanjutnya.

"Kedepan kami akan melaksanakan program berupa satu desa, satu dusun bersih dan sehat mandiri dan menyisir 365 dusun di Kabupaten Pasuruan yang mempunyai  permasalahan lingkungan yang cukup parah, Doakan saja niat mulia kami dapat terlaksana dengan baik dan lancar," tutup Fatoni. 

Jurnalis : Mokhammad Sofyan (Sketsa Pandaan)

Kamis, 15 Oktober 2015

PASURUAN ART OF CARNIVAL, PENGGALIAN LEGENDA DAN BUDAYA LINGKUNGAN

Pandaan - Pasuruan Art of Carnival merupakan suatu pesta tahunan Kabupaten Pasuruan yang digelar dalam rangka memperingati hari jadinya. Di usia yang ke-1086 ini Kabupaten Pasuruan mengangkat Tema 'Menggali Legenda dan Budaya Lingkungan Untuk Mewujudkan Pasuruan Sejahtera dan Maslahat' dalam Karnaval Pelajar.

Peserta karnaval terdiri dari UPTD Pendidikan dari 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan. Ke 24 Kecamatan tersebut terbagi menjadi 8 Kawedanan yang masing-masing terdiri atas 3 Kecamatan. Selain 8 Kawedanan yang menampilkan legenda suatu daerah di Kabupaten Pasuruan. Karnaval yang digagas Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan ini juga diikuti oleh gabungan MI-MTs-MA-Madin, SMP, SMK, dan SMA se-Kabupaten Pasuruan yang masing-masing menampilkan pertunjukan yang berbeda-beda, seperti peragaan busana unik dan daur ulang .

Rombongan pertama adalah Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan serta pejabat pemerintah daerah berakhir di depan Kantor Kecamatan Pandaan. Kemudian aksi pembuka Marching Band SMA Negeri 1 Pandaan dan Paskibraka Kabupaten Pasuruan.

Menurut Bupati Pasuruan H.M Irsyad Yusuf, S.E, MMA, Acara tersebut berlangsung menarik dan seluruh pesertanya totalitas dalam mempersembahkan pertunjukannya. Karnaval telah sesuai dengan tema dan tujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

"Seluruh peserta totalitas dalam mempersembahkan pertunjukannya, Sekaligus menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan," terang Irsyad (15/10/2015).

Antusiasme masyarakat cukup besar kepada acara ini. Namun juga banyak masyarakat yang kecewa
lantaran sampah yang ditimbulkan cukup banyak.

Muhaimin, warga Bulukandang yang menonton acara ini, juga menyayangkan akan dampak sampah dan kerusakan taman akibat ulah penonton yang minim kesadaran pentingnya menjaga lingkungan dan menjadi evaluasi bagi panitia untuk acara tahun depan.

"Saya sangat menyayangkan kerusakan-kerusakan taman yang diinjak-injak oleh penonton, Selain itu sampah yang ditimbulkan pun cukup banyak dan menjadi perhatian banyak orang termasuk saya, Saya berharap hal ini menjadi salah satu evaluasi bagi panitia agar tidak terjadi hal setupa di tahun depan," jelas Muhaimin

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

PUNCAK PERINGATAN HARI JADI KABUPATEN PASURUAN K-1086, TAMPILKAN NUANSA LEGENDA DAN BUDAYA


Pandaan - Karnaval puncak peringatan perayaan hari jadi Kabupaten Pasuruan ke-1086 berlangsung pada hari ini Kamis, 15 Oktober 2015 yang dipadati oleh ribuan penonton dari berbagai daerah.

Kegiatan tersebut mengambil start depan R.M. Cianjur Kalitengah Karangjati Pandaan pada pukul 13.30 WIB dan resmi diberangkatkan oleh Bupati Pasuruan H.M. Irsyad Yusuf, S.E, MMA. Rute melewati Jl. R.A. Kartini menuju Jl. A. Yani Kota Pandaan dengan menempuh jarak sejauh 2 km mulai dari Lokasi Start sampai Finish.

Peserta pertama dimulai dari penampilan Marching Band 'Gita Smanda' dari SMAN 1 Pandaan dan 'Paskibraka Kabupaten Pasuruan' dan penampilan setelahnya dilanjutkan dari UPTD Pendidikan se-Kabupaten Pasuruan dengan tema 'Menggali Legenda' yang dimulai dengan 'Legenda Tengger' dari Kecamatan Tosari, Kecamatan Puspo dan Kecamatan Tutur,

Selanjutnya 'Legenda Semendi' dari Kecamatan Winongan, Kecamatan Gondang Wetan dan Kecamatan Kejayan, 'Legenda Banyu Biru' dari Kecamatan Lumbang, Kecamatan Pasrepan dan Kecamatan Rejoso, 'Legenda Ranugrati' dari Kecamatan Grati, Kecamatan Nguling dan Kecamatan Lekok. 'Legenda Joko Sambang' dari Kecamatan Beji, Kecamatan Bangil dan Kecamatan Kraton,

Diakhiri 'Legenda Sakera' dari Kecamatan Rembang, Kecamatan Wonorejo dan Kecamatan Sukorejo, 'Legenda Sumber Tetek' dari Kecamatan Gempol, Kecamatan Prigen dan Kecamatan Pandaan, 'Legenda Coban Baung' dari Kecamatan Purwodadi dan Kecamatan Purwosari.

Beberapa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, Hal itu tercermin dari sosok Ahmad Syamsuni dari UPTD Pendidikan Kabupaten Pasuruan yang menjadi salah satu peserta karnaval. Dirinya mengaku bahwa ini merupakan kali pertama ia bersama tim nya mengikuti kegiatan bergengsi yang menjadi satu rangkaian hari jadi Kabupaten Pasuruan.

"Saya tentu sangat senang dan bangga bisa mengikuti kegiatan ini, Suatu kehormatan juga apalagi ini adalah kali pertama saya ikut dan memeriahkan hari jadi Kabupaten Pasuruan ke-1086," akunya.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Sabtu, 10 Oktober 2015

DUSUN KLANGKUNG, MILIKI PEMUDA YANG AKTIF DALAM LINGKUNGAN


Pandaan - Sampah memang menjadi masalah klasik dalam kehidupan sehari-hari, Selain jorok dan bau juga dapat menganggu kesehatan dan tentunya berdampak pada pencemaran lingkungan.

Hal tersebut menjadi perhatian khusus pemuda Karang Taruna Dusun Klangkung, Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan yang melihat sampah di lingkungan mereka tinggal berserakan dan tidak ada petugas yang mengambil sampah tersebut.

Ahmad Delta Mahendra, Tokoh pemuda Dusun Klangkung mengatakan bahwa secara rutin pemuda karang taruna melakukan pengambilan sampah dari rumah kerumah dengan menggunakan gerobak dan pick up untuk membantu pembuangan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS).

"Salah satu upaya pemuda dalam membersihkan lingkungan sekitar agar Klangkung terbebas dari sampah, Saat ini memang sampah menjadi masalah klasik di daerah kami." terang Delta (10/10/2015).

Hal tersebut dilakukan juga sebagai salah satu pemberian contoh kepada masyarakat dalam menciptakan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Jumat, 09 Oktober 2015

SEJARAH JANCOK, KATA YANG DIANGGAP JOROK MASYARAKAT


Pasuruan - Jancok, Demikian kata tersebut diucapkan memiliki sejarah yang masih sangat rancu. Kemunculannya banyak ditafsirkan karena adanya pelesetan oleh orang-orang terdahulunya yang salah tangkap dalam pemaknaannya.

Dimana versi-versi ini muncul dari beberapa negara tetangga yang orang-orangnya mengucapkan kata yang memiliki intonasi berbeda namun fontnya hampir sama.

Dikarenakan orang-orang dari beberapa negara tetangga tersebut mengucapkan kata yang hampir mirip kata jancok itu dengan ekspresi marah atau geram dan semacamnya, orang-orang Jawa dahulu mengartikan kata jancok (menurut lidah orang Jawa) adalah kata makian.

Sampai sejauh ini kata ini perkembangan kata tersebut di Surabaya justru digunakan sebagai bahasa sehari-hari dan menjadi ikon tata bahasa Surabaya.

Beberapa sumber yang Sketsa Pandaan temui mengatakan bahwa ada beberapa versi yang beredar tentang kata yang sangat nge-hits tersebut.

Menurut Nur Yasin, Tokoh masyarakat asal Lingkungan Niaga, Pandaan mengatakan bahwa kata tersebut memiliki beberapa versi, Yang pertama adalah versi Arab, versi Belanda, versi Jepang dan versi umpatan masyarakat Surabaya.

"Saya mempunyai beberapa referensi yang bisa menjadi ensiklopedi dan wawasan pembaca tentang perkembangan dan sejarah kata jancok tersebut," terang Sogla sapaan akrab Nur Yasin (09/10/2015)

Yang pertama versi kedatangan Arab yang bermula dari kata Da’Suk. Da’ artinya 'meninggalkanlah kamu', dan assyu’a artinya 'kejelekan', digabung menjadi Da’Suk yang artinya 'tinggalkanlah keburukan'. Kata tersebut diucapkan dalam logat Surabaya menjadi 'jancok'.

Yang kedua, versi penjajahan Belanda diadopsi dari bahasa Belanda 'yantye ook' yang memiliki arti 'kamu juga'. Istilah tersebut populer di kalangan Indo-Belanda sekitar tahun 1930-an. Istilah tersebut diplesetkan oleh para remaja Surabaya untuk mencemooh warga Belanda atau keturunan Belanda dan mengejanya menjadi 'yanty ok' dan terdengar seperti 'yantcook'. Sekarang, kata tersebut berubah menjadi 'jancok' atau 'dancok'.

Yang ketiga, versi penjajahan Jepang yang berasal dari kata 'sudanco' yang zaman romusha berarti 'Ayo Cepat'. Kata tersebut digunakan dalam ungkapan menyuruh dengan nada paksaan yang dilakukan penjajah Jepang kepada rakyat Indonesia kala itu, Dan akhirnya menjadi ungkapan kekesalan pemuda Surabaya dan diplesetkan menjadi kata 'dancok'.

Yang keempat adalah versi Umpatan, warga Kampung Plemahan di Surabaya memiliki sejarah oral bahwa kata 'jancok' merupakan akronim dari 'Marijan ngencuk' (Marijan berhubungan badan). Kata encuk merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti 'berhubungan badan', Terutama yang dilakukan di luar nikah yang pada akhirnya kata 'Jancok' ini menjadi kata jorok yang sampai saat ini masih diucapkan dalam nada kekesalan.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Rabu, 07 Oktober 2015

BUNDA PAUD RESMIKAN PROGRAM SCALLING WANJATI JUNIOR


Pandaan - Peletakan batu pertama Pos PAUD Wanjati Junior dan Launching Program Scalling yang diselenggarakan oleh Yayasan Social Investment Indonesia (YSII) dilaksanakan pada Selasa, 06 Oktober 2015 di Lokasi Pembangunan Gedung PAUD Wanjati Junior Dusun Jatianom Desa Karangjati Kecamatan Pandaan.

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Bunda PAUD Kabupaten Pasuruan Hj. Lulis Irsyad Yusuf, S.E. yang dihadiri oleh Kepala Desa Karangjati, Ketua FKKPS Kabupaten Pasuruan.

Program Scalling merupakan pelopor gerakan PAUD peduli lingkungan pendidikan berkarakter, perjenjang dan berkelanjutan dengan sekolah cerdas, peduli dan berbudaya lingkungan.

Ketua FKPL Kabupaten Pasuruan, Fatoni mengatakan bahwa program scalling ini sangat tepat dilaksanakan, Karena mengajak anak kecil untuk peduli dan sadar terhadap lingkungan, Mengingat kerusakan alam disebabkan oleh turunnya kualitas sumber daya manusia.

"Saya pribadi mengucapkan selamat dan berparesiasi terhadap terciptanya program scalling ini, Saya melihat bahwa memang kesadaran akan lingkungan harus diciptakan sejak dini sebagai salah satu menciptakan suatu budaya dan bersih terhadap lingkungan," terang Fatoni.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Selasa, 06 Oktober 2015

SUARA SERULING, SIMBOL DAN CIRI KHAS PENJUAL KUE PUTU


Pandaan - Kue basah tradisional yang enak dan bertekstur lembut yang umumnya berwarna hijau ini merupakan salah satu dari aneka jajanan pasar yang hingga saat ini masih sangat populer.

Bagi sebagian orang tentu telah mengenal putu aren, kue basah tradisional yang berwarna hijau tersebut rasanya merupakan perpaduan manis-gurih dan berisi aren yang meleleh di dalam mulut ini.

Putu aren bambu seperti namanya memiliki kekhasan, yaitu dicetak dengan menggunakan batang bambu dengan menggunakan kompor uap yang memiliki bunyi melengking dari seruling unik. Hasilnya adalah kue yang berbentuk seperti silinder, kurang lebih berukuran 5-8 cm dengan diameter 3 cm.

Salim pedagang putu aren Bambu asal Pandaan mengatakan bahwa penjual putu aren saat ini semakin sedikit, Apalagi hanya dirinya seorang diri yang berjualan keliling putu aren bambu di daerah Pandaan.

 "Dulu banyak sekali yang menjual putu aren bambu, tetapi saat ini sudah jarang, Apalagi saya seorang diri yang berjualan keliling putu aren bambu sampai saat ini," terang Salim (06/10/2015).

Dengan harga Rp.6.000, orang sudah bisa menikmati 10 potong putu aren. Meskipun harganya tergolong murah, Penjual putu aren keliling juga memiliki daya tarik tersendiri, Yaitu suara khas yang dikeluarkan dari tabung uap tempat memasak putu aren bambu yang menyerupai bunyi seruling sehingga menjadi salah satu simbol yang dimiliki penjual putu aren bambu.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Minggu, 04 Oktober 2015

TRAFFIC LIGHT TAMAN DAYU, TUAI PRO DAN KONTRA


Pandaan - Setelah beberapa bulan yang lalu sejak fungsi jalan Tol Pandaan-Gempol yang dioperasikan maka traffic light secara otomatis digunakan.

Namun dalam praktek dilapangan justru traffic light yang berada di jalur Pintu Tol Taman Dayu tersebut menuai pro dan kontra yang ditimbulkan masyarakat dan memunculkan reaksi karena dinilai terlalu lama pada lampu merah.

Beberapa kelompok informasi masyarakat melakukan penelitian terhadap traffic light tersebut maka dihasilkan durasi masing-masing lampu merah 03 menit 26 detik, lampu kuning 3 detik dan lampu hijau 33 detik dari arah Pandaan menuju Malang. Durasi yang paling lama adalah lampu merah dari arah Pandaan menuju Malang.

Dr. Isnu Latifatul Rohman, M.T (33), Pengamat rekayasa lalu lintas Kabupaten Pasuruan mengatakan bahwa beberapa waktu yang lalu sempat terjadi kecelakaan lalu lintas yang sampai menimbulkan korban jiwa akibat ketidaksabaran pengguna jalan dalam menunggu traffic light tersebut.

"Beberapa pekan yang lalu di lampu merah ini terjadi kecelakaan lalu lintas yang sampai menimbulkan korban jiwa, Oleh karenanya pemerintah harus mengkaji ulang terhadap penempatan dan penggunaan lempu merah tol Gempol Pandaan tersebut," terang Isnu.

Ia juga menambahkan bahwa perlunya ada sosialisasi kepada masyarakat mengenai durasi yang diberlakukan agar mengerti dan memperhatikan serta menyadari kondisi yang ada.

Survey membuktikan bahwa kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di sekitar lampu merah tersebut diakibatkan terlalu lamanya durasi yang diperlakukan.

"Setelah saya lakukan survey memang lebih banyak masyarakat mengatakan durasi yang diberlakukan terlalu lama, Oleh karenanya hal ini berdampak pada pelanggaran lalu lintas dan pada akhirnya pekan yang lalu sampai terjadi korban jiwa," pungkas Isnu.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)



PANTAU KESEHATAN SUNGAI, FKPL AJAK GURU-GURU TELITI EKOSISTEM DAS KEDUNGLARANGAN DENGAN POLA BIOTILIK

Pandaan - Upaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan terus dilakukan secara berkala oleh Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kab...