Kamis, 17 Desember 2015

GEDUNG EKS SMPN 2 PANDAAN, PEMERINTAH AKAN SULAP JADI TAMAN KOTA


Pandaan - Kabar baik untuk masyarakat Pandaan, Penghujung tahun 2015 ini Pemerintah Kabupaten Pasuruan berencana untuk memanfaatkan kembali bekas gedung SMPN 2 Pandaan sebagai taman kota yang akan digunakan sebagai pusat aktivitas bermain dan belajar.

Rancangan detail gedung juga sudah dibuat oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan.

Fatoni, Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan membocorkan bahwa bekas gedung SMPN 2 Pandaan yang sudah tidak berfungsi tersebut akan dijadikan sebuah taman kota dan disekitar tourism center Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan  nantinya akan dijadikan taman simpang tujuh.

"Saya mendapatkan bocoran dari Badan Lingkungan Hidup mengenai revitalisasi gedung eks SMPN 2 Pandaan itu yang nantinya akan menjadi taman kota, Selain itu juga disekitar tourism center Disbudpar nanti akan dijadikan simpang tujuh dan sebuah panggung theater yang menghadap ke arah Masjid Cheng Hoo," terang Toni sapaan akrabnya.

Taman tersebut akan dibangun melebar ke selatan sampai sekitar gedung Polsek Pandaan yang dalam tahap awal ini akan direalisasikan pada tahun 2016.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperindah tata daerah Pandaan sekaligus ruang terbuka hijau yang terbebas dari pencemaran lingkungan.

"Pembangunan taman di bekas SMPN 2 Pandaan tersebut, tak hanya mempercantik kawasan Pandaan tetapi juga berfungsi sebagai penunjang lokasi pasar wisata Masjid Muhammad Cheng Hoo Pandaan sebagai akses tujuan wisata turis domestik." tandas Toni.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)
Photografer : Riski (Sketsa Pandaan)

Rabu, 16 Desember 2015

PASAR WISATA CHENG HOO, WAJAH BARU PASAR BUAH PANDAAN



Pandaan - Kabupaten Pasuruan kembali mempunyai wajah baru dalam sektor pariwisata dan perdagangan, Lagi-lagi Pandaan yang menjadi sorotan publik karena sudah berhasil menjadi buah bibir oleh sektor wisata dan perdagangannya.

Masjid Muhammad Cheng Hoo yang terletak di Jl. Ahmad Yani Pandaan (berhadapan dengan Pos Lantas Polsek Pandaan) menjadi salah satu akses tujuan wisatawan domestik yang wajib dikunjungi, Setiap minggunya ribuan pengunjung dari berbagai kota singgah di tempat ini.

Hali, Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima dan Asongan Kecamatan Pandaan (PPKLAP) mengatakan bahwa sebelumnya di kawasan ini adalah pasar buah yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, Letaknya berdampingan dengan Gedung Dekopinda Kabupaten Pasuruan.

"Pedagang dari pasar wisata itu merupakan pedagang pasar buah yang lokasinya memang bersebelahan dengan gedung Dekopinda Kabupaten Pasuruan," terang Hali (16/12/2015)

Seiring dengan perkembangan wisata di Pandaan dengan dibangunnya Masjid Cheng Hoo tepat di sebelah Pasar Buah Pandaan tersebut dibangunlah pasar wisata yang dahulu merupakan lahan milik PT. Perhutani dan dilakukan pembebasan oleh pemerintah daerah, Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan akhirnya merelokasi pedagang dan menyatukan ornamen bangunan persis seperti Masjid Muhammad Cheng Hoo.

Launching Pasar Wisata ini sudah dilakukan sejak setahun yang lalu dengan menghadirkan festival durian gratis khas Pasuruan yang digagas oleh Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, S.E, M.MA.

Dengan upaya relokasi dan merubah wujud pasar buah menjadi pasar wisata, Diharapkan nanti akan meningkatkan pendapatan asli daerah,

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)
Photografer : Riski (Sketsa Pandaan)

Senin, 14 Desember 2015

PRASASTI CUNGGRANG, DASAR PENETAPAN HARI JADI KABUPATEN PASURUAN


Gempol - Peninggalan sejarah di Kabupaten Pasuruan memang sangat banyak sekali. Salah satu yang menjadi bagian terpenting dari lahirnya Kabupaten Pasuruan adalah Prasasti Cunggrang.

Prasasti Cunggrang terletak di Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan satu kompleks dengan posyandu 'Kamboja' dan makam dusun tersebut.

Abdul Goni, Seorang budayawan asal Pasuruan mengatakan bahwa prasasti tersebut dibangun sebagai ucapan terima kasih yang disampaikan kepada penduduk Dusun Cunggrang yang saat ini berganti nama menjadi Dusun Sukci.

"Prasasti Cunggrang dibangun sebagai ucapan terima kasih kepada penduduk Dusun Cunggrang, yang sekarang disebut dengan Dusun Sukci yang telah bergotong royong merawat pertapaan dan pancuran air di Gunung Penanggungan." kata Goni (14/12/2015)

Hal itu membuktikan bahwa budaya gotong royong sudah ada sejak dulu di Pasuruan. Prasasti Cunggrang berisi tulisan jawa kuno yang sangat sulit sekali dibaca dikarenakan banyak bagian prasasti yang pecah dan retak.

Sulaiman, warga desa setempat juga menuturkan bahwa prasasti tersebut isinya menjelaskan bahwa daerah yang bernama Cunggrang (Sukci) dijadikan daerah sima.

"Inti dari prasasti tersebut menjelaskan bahwa daerah yang bernama Cunggrang (Sukci) dijadikan daerah sima, yaitu daerah yang dibebaskan dari pajak oleh Kerajaan Mataram," tutur Sulaiman.

Sisi lain Prasasti Cunggrang yang bertuliskan huruf jawa kuno yang ditemukan di Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan setelah diterjemahkan dan diketahui jika prasasti tersebut dibuat pada 18 September tahun 851 Saka atau 929 Masehi, yang kemudian hari tersebut menjadi dasar penetapan hari jadi Kabupaten Pasuruan.

Prasasti tersebut saat ini menjadi salah satu Cagar Budaya dibawa pengelolaan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur dan dilindungi oleh perarturan-peraturan yang telah dibuat Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)
Photografer : Mokhammad Sofyan (Sketsa Pandaan)

Rabu, 09 Desember 2015

CFD FUNFORFIT, HADIRKAN SENAM ALWAYS FRESH


Pandaan - Ratusan masyarakat mengikuti kegiatan senam massal Car Free Day Pandaan persembahan dari Komunitas Cfd Pandaan Funforfit dan beberapa sponsor pendukung.

Acara digelar pada Minggu, 06 Desember 2015 pagi yang bertempat didepan Rumah Makan Cianjur Pandaan.

Selain itu senam massal juga menampilkan aksi binaraga dan beberapa band yang turut serta memeriahkan acara.

Olis Togog (18), Salah satu peserta senam mengatakan banyak sekali manfaat yang diperoleh dalam mengikuti senam massal Always Fresh tersebut, Disamping menyehatkan badan dapat cuci mata dengan melihat cewek-cewek cantik.

Di akhir kegiatan senam diikuti dengan pengundian hadiah dari pembelian kupon dari panitia.

 "Saya senang dengan kegiatan ini, banyak manfaat yang saya peroleh diantaranya dapat cuci mata dengan melihat cewek-cewek cantik, sehat mengikuti senam  dan tentu saya menunggu undian hadiah dari kupon yang saya beli dari panitia," ujar Togog.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

STAND UP COMEDY, MERIAHKAN ULTAH KAMPUNG KULINER


Pandaan - Peringatan satu tahun Kampung Kuliner (KK), Sebuah tempat wisata kuliner yang menyajikan makanan dan minuman yang terletak di Dusun Suket, Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan tersebut menggelar Stand Up Comedy yang berlangsung pada Senin, 07 Desember 2015 malam

Panjul (25), Ketua panitia penyelenggaraan event mengatakan bahwa tujuan diadakan kompetisi komedi ini untuk menjaring bibit-bibit seni lawak yang ada di Kabupaten Pasuruan.

"Kabupaten Pasuruan sangat besar akan potensi seninya, Apalagi lawak menjadi salah satu konsumsi publik masyarakat Kabupaten Pasuruan, Oleh karenanya kami mempunyai inisiatif untuk menjaring bibit seni lawak yang ada di Kabupaten Pasuruan," terangnya (09/12/2015).

Kompetisi komedi ini diikuti peserta yang berasal dari berbagai daerah seperti Bangil, Pasuruan dan Pandaan sendiri yang sebagian besar dari mereka berstatus pelajar.

Event tersebut adalah merupakan yang pertama kalinya di adakan di Kampung Kuliner, Diharapkan nantinya event-event tersebut dapat mengawali dan memberikan inovasi terhadap perkembangnya lokasi kuliner itu.

"Semoga kedepan kami dapat memberikan inovasi dalam memuaskan pelanggan kampung kuliner dan menggelar event yang lebih meriah," pungkas Panjul.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)
Photografer : Riski (Sketsa Pandaan)

PANDAAN SQUARE, HADIRKAN SENTRA BISNIS DAN PERDAGANGAN DI PANDAAN


Pandaan - Pusat perbelanjaan di Pandaan kedepan kian bertambah, Hal itu terlihat Pandaan merupakan jantung metropolis yang ada di Kabupaten Pasuruan. Tak hanya industri yang berkembang disana, Pembangunan pusat perbelanjaan juga dapat memberikan peningkatan pendapatan daerah dalam bentuk pajak, karena adanya aktivitas ekonomi.

Perkembangan perekonomian wilayah dapat dilihat dari pembangunan Pandaan Square yang saat ini dalam proses 50% pada ratusan hektar tanah yang berlokasi di Dusun Klangkung, Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan nantinya akan digunakan sebagai sentra bisnis, pasar modern, pusat perbelanjaan, pusat penjualan barang elektronik, minimarket, toserba, butik, fashion dan pujasera.

Mukhid (57), Petugas pembangunan Pandaan Square mengatakan bahwa aktivitas ekonomi yang terjadi di Pandaan bukanlah main-main karena faktor penggerak transaksi kaum urban yang datang ke pusat perbelanjaan, Sudah tentu didominasi kalangan menengah ke atas selain disini juga didominasi oleh para pekerja industri yang akan berdampak pada perputaran ekonomi.

"Masyarakat Pandaan saya nilai sangat konsumtif, Apalagi yang tinggal di sekitar Pandaan Square ini sudah barang tentu juga banyak pendatang ditu, Oleh karenanya pembangunan pusat perbelanjaan ini sangat tepat dilakukan disini, Karena menjadi salah satu sarana dan meningkatkan perekonomian daerah, Sejatinya masyarakat bisa merogoh kocek lebih untuk setiap kedatangan mereka ke pusat perbelanjaan, Akumulasi dari parkir, belanja, makan dan minum, atau kegiatan lain" terang Mukhid (09/05/2015)

Dengan begitu hal yang sangat menggiurkan terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Meningkatnya budaya konsumtif masyarakat dan memboomingnya industri kreatif dapat turut mendongkrak psikologis manusia untuk berbelanja.

Jurnalis : Mokhammad Sofyan (Sketsa Pandaan)
Photografer : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Sabtu, 05 Desember 2015

PANDE BATU, PERMAINAN TRADISIONAL YANG MULAI TERGILAS ZAMAN


Prigen - Perkembangan teknologi sampai sejauh ini mengalami dampak yang sangat signifikan terhadap gaya permainan anak-anak, alat-alat elektronik sangat mendominasi seperti smartphone, tablet, komputer hingga laptop.

Di era globalisasi seperti saat ini, memang kemajuan di bidang teknologi dan perkembangan dunia internet dapat dikatakan sebagai pemicu hilangnya permainan tradisional di Indonesia.

Hal itu paling banyak kita jumpai di perkotaan yang sudah mengalami transisi dan perubahan gaya bermain anak-anak. Namun pemandangan yang tak jarang dapat dijumpai oleh kita adalah permainan pande batu.

Sketsa Pandaan, Sabtu (05/11) siang melihat anak-anak yang sedang bermain pande batu di Dusun Kalongan, Desa Candiwates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan yang sampai sejauh ini jarang sekali ditemui di daerah perkotaan.

Ubet (9), Siswa SDN 1 Candiwates, Prigen mengatakan bahwa teknik permainan ini sangat sederhana, Dengan berbekal batu kali dan melemparkannya kepada lawan yang dilakukan dengan cara ongsrot, yakni memegang batu dan memukulkan batu kepada batu lawan sudah dapat menikmati permainan ini.

“Sistem permainan ini adalah melemparkan batu kepada batu lawan dengan cara ongsrot mas, yaitu memegang batu dan memukulkan batu kepada batu lawan," terang Ubet

Permainan tradisional seperti ini di beberapa daerah sudah hampir memudar. Anak-anak merasa senang, sebab permainan yang hampir memudar ini, tergolong permainan yang tanpa merogoh kocek sedikitpun.

"Permainan ini tanpa mengeluarkan uang, dan jauh berbeda dengan permainan play station, yang harus merogoh kocek setiap bermain, Saya senang sekali bermain pande karena tidak membutuhkan banyak uang yang penting seneng dan bisa berkumpul dengan teman-teman.” tutup Ubet.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Kamis, 03 Desember 2015

SABAR, PENGRAJIN SEPEDA BAMBU YANG KREATIF


Pandaan - Bakat seseorang melalui kreativitasnya patut diberikan penghargaan dan apresiasi, Salah satunya yang dilakoni oleh pria bernama Sabar, warga Lingkungan Jabon, Kelurahan Jogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan tersebut sangat unik.

Ia berhasil menyulap beberapa ruas bambu menjadi sebuah sepeda unik yang menjadikan sebuah mahakarya dan menjadi salah satu produk yang menjadikan masyarakat takjub.

Saat ditemui di kediamannya pada Kamis, 03 November 2015 pagi, Pria berusia 38 tahun ini mengatakan dalam pembuatan satu sepeda bambu, Ia membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan lamanya.

"Sepeda bambu ini saya buat dengan waktu yang sangat lama, Hingga berbulan-bulan proses pengerjaannya," terang Sabar.

Bambu yang digunakan untuk membuat sepeda tersebut ia peroleh dari berbagai daerah mulai dari Prigen, Pandaan, Sukorejo dan Bangil.

Dalam pembuatan karya tersebut, ia mengaku mendapati satu kesulitan yaitu modal untuk pembuatan sepeda tersebut yang cukup besar.

Pria yang berasal dari Bangil ini hidup sebatang kara, Sembari ia juga mejalani usaha memilah sampah di daerahnya dan mengerjakan karya sepeda bambu lain yang masih dalam proses setelah diberhentikan dari pekerjaan lamanya sebagai penunggu sarang burung.

Pernah suatu ketika sepeda bambunya ditawar dengan harga Rp.2.000.000, Namun ia enggan menerima tawaran tersebut, sebab ia menilai harga tersebut tak sepadan dengan proses pemikiran dan waktu pengerjaanya.

"Pernah ditawar 2 juta rupiah, Tapi gak saya kasihkan, Soalnya mikirnya ribet dan waktunya lama, kalau lebih mahalan lagi saya kasihkan," lanjut Sabar.

Dalam proses pembuatan sepeda bambu tersebut yang paling sulit adalah pembuatan rangkanya. Karena perlu pengkombinasian dengan besi-besi yang didalamnya. Tak jarang tangannya terluka saat membuat sepeda bambu karyanya dan ia berharap karyanya tersebut mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

 "Semoga ada perhatian khusus dari pemerintah untuk memberikan modal agar saya tetap berkarya dengan kreativitas,”pungkasnya.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

PANTAU KESEHATAN SUNGAI, FKPL AJAK GURU-GURU TELITI EKOSISTEM DAS KEDUNGLARANGAN DENGAN POLA BIOTILIK

Pandaan - Upaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan terus dilakukan secara berkala oleh Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kab...