Selasa, 28 Juni 2016

BANGUN SILATURRAHMI, FKPL DAN AQUA GELAR SARAHSEHAN DAN BUKA PUASA


Pandaan - Dalam rangka menjalin silaturrahmi Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan menggelar sarahsehan yang dilaksanakan di Aula PT. Tirta Investama pada Senin, 27 Juni 2016 sore.

Kegiatan itu dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Kabupaten Pasuruan diantaranya adalah Kepala BLH Kabupaten Pasuruan, Ir. Muchaimin, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi, Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Kabupaten Pasuruan Sulis, Ketua Yayasan Alam Hijau, Cahyono Priambodo dan Kepala Desa Glagahsari Sukorejo.

Inti dari kegiatan yang mengambil tema 'Membangun Silaturrahmi Semua Pihak Sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Lingkungan' tersebut adalah sosialisasi terhadap peran serta FKPL kepada masyarakat serta membangun jaringan dengan semua lapisan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.

Fatoni (35), Ketua FKPL Kabupaten Pasuruan mengatakan bahwa dengan kegiatan silaturrahmi tersebut menunjukkan bahwa FKPL bukan hanya sekedar bendera hijau yang kosong, tetapi peran serta masyarakat juga dibutuhkan untuk membangun kekuatan demi terwujudnya Kabupaten Pasuruan bersih dan maslahat.

"Tujuan kami menggelar silaturrahmi adalah membangun jaringan serta menunjukkan kepada masyarakat bahwa ada segilintir orang yang digerakkan oleh beberapa pemuda dan pemudi se-Kabupaten Pasuruan yang peduli terhadap lingkungan, Ini merupakan tantangan bagi kami semua untuk melebarkan sayap membangun jaringan serta silaturrahmi kepada semua pihak tersebut disamping juga ada elemen pemerintah yang mendukung," kata Toni, Selasa (28/06/2016).

Sampai sejauh ini memang penurunan kualitas lingkungan di Kabupaten Pasuruan sangat terlihat, Bahkan diakhir musim penghujan yang lalu beberapa daerah di Kabupaten Pasuruan terkena dampak banjir, Hal tersebut tak lain dan tak bukan faktor yang paling mendasar adalah penanganan sampah di beberapa daerah yang kurang maksimal.

Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan, Ir. Muchaimin menjelaskan bahwa saat ini sampah yang terdapat di Kabupaten Pasuruan meningkat sangat drastis, Hal tersebut juga tak diimbangi dengan armada truck yang dimiliki BLH Kabupaten Pasuruan, yang pada akhirnya menjadi salah satu kendala pengangkutan dan volume sampah yang kian meningkat.

Pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menyediakan armada serta sosialisasi kepada desa dan kelurahan terkait penanganan sampah terpadu (TPST) 3R di seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan dan menobatkan 4 desa dan kelurahan diantaranya adalah Desa Sumbersuko, Desa Lemahbang, Desa Glagahsari dan Kelurahan Ledug sebagai daerah percontohan pengolahan TPST 3R.

"Armada pengangkutan yang dimiliki BLH sangat terbatas, Sedangkan volume sampah terus meningkat, Hal itu tentunya harus sinergi dengan tempat pengolahan sampahnya juga, Kami juga sudah menobatkan 4 desa dan kelurahan diantaranya adalah Desa Sumbersuko, Desa Lemahbang, Desa Glagahsari dan Kelurahan Ledug sebagai daerah percontohan pengolahan TPST 3R untuk dijadikan contoh daerah lain dalam penanganan sampah agar penanganan volume sampah berkurang dan armada yang mengangkut dapat berjalan maksimal," jelas Muchaimin.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Senin, 20 Juni 2016

TRETES NIGHT RUN, TANTANGAN BAGI PARA PECINTA LARI


Prigen - Event yang memadukan olahraga, petualangan, rekreasi dan hobi dimana peserta diajak berolahraga dengan rute yang menantang di area pegunungan kawasan wisata Tretes Prigen dengan ketinggian 800 mdpl melalui medan naik turun layaknya seorang petualang turun, layaknya seorang petualang untuk menyalurkan hobi para pecinta lari dan sebagai rekreasi bagi keluarga.

Menurut keterangan Lukas Cahyabuana, Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Pasuruan, Tretes Night Run kembali diadakan dengan track yang melewati obyek wisata, eco wisata, hotel, area kuliner serta daerah-daerah yang mempunyai view exotic dengan medan yang naik turun menawarkan tantangan dan keindahan.

"Tretes Night Run kembali diadakan dengan melewati obyek wisata yang ada di pegunungan Tretes dan menawarkan tantangan serta keindahan alam disana," terang Lukas, Senin (20/06/2016).

Tretes Night Run juga merupakan satu-satunya event yang digelar malam hari dengan rute track pegunungan dan menyajikan beberapa hadiah serta fasilitas bagi peserta yang mengikuti kegiatan, Rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan pada Sabtu, 06 Agustus 2016 mendatang.

Jurnalis : Arfiani Ridha Alana (Sketsa Pandaan)

Minggu, 19 Juni 2016

TAKJIL ON THE ROAD, RUTINITAS KOMUNITAS DALAM BERBAGI DI BULAN RAMADHAN


Pandaan - Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat muslim diseluruh dunia. Dengan bulan yang penuh berkah ini memberikan sedikit pengaruh sosial yang kuat dengan berbagi dalam kegiatan Takjil On The Road (TOTR) yang sampai sejauh ini menjadi salah satu upaya efektif dalam menjalin hubungan sosial antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.

Seperti yang dilakukan oleh Komunitas Pandaan Adventure (Pa'ad), Pandaan Photography Ponsel (3P), Pandaan Exopet Lovers (Panel) dan Pandaan Facebook (PdF) membagikan takjil secara gratis dengan mengusung tema 'Pandaan Berbagi Takjil On The Road 4 Community 1 Purpose' yang digelar pada Sabtu, 18 Juni 2016 sore di depan Gedung Koramil Pandaan.

Drs. H. Muhammad Isnu Latifatul Rochman, M.Si, Pakar Phonegraphicmatika dari Pandaan Photography Ponsel​ (3P) mengatakan bahwa dengan berinteraksi dengan masyarakat melalui pembagian takjil maka dapat saling mengenal satu sama lain antar komunitas dan lebih akrab dengan masyarakat, Sehingga bisa menumbuhkan rasa kekeluargaan yang erat antar komunitas dan masyarakat.

"Dengan pembagian takjil gratis seperti ini kami berharap komunikasi senantiasa tumbuh dari berkah di Bulan Ramadhan, Dengan adanya kegiatan rutin setiap tahun ini jadi kita bisa menciptakan rasa kekeluargaan dengan komunitas dan masyarakat," kata Isnu, Minggu (19/06/2016).

Hal ini membuktikan kepedulian sosial masyarakat pada komunitas-komunitas di Pandaan sangat kuat. Kegiatan Takjil On The Road (TOTR) rutin dilaksanakan setiap tahun pada bulan Ramadhan dan banyak melahirkan komunitas-komunitas dari berbagai kegemaran yang memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Rabu, 15 Juni 2016

SKETSA PANDAAN, PERCEPAT AKSES KOMUNIKASI DAN INFORMASI MELALUI MEDIA SOSIAL


Pandaan - Sketsa Pandaan merupakan Komunitas Informasi yang berasal dari Kecamatan Pandaan dan dibina oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasuruan dibentuk bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Pasuruan yang ke-1085 pada tanggal 18 September 2014 silam.

Mokhammad Sofyan, Sekretaris Sketsa Pandaan mengatakan bahwa pengertian Sketsa menurut filosofinya adalah sebuah gambaran kasar dari kacamata kehidupan sekitar masyarakat, Ketika mereka melihat disitulah mereka tulis dan menjadi informasi yang diteruskan kepada masyarakat.

"Sketsa adalah sebuah gambaran kasar dari kehidupan sekitar kita, Kita melihat kejadian disekitar kita dan kita aktualisasikan dalam sebuah tulisan," terang Sofyan.

Informasi juga dapat dijadikan suatu pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari sebagai konsumsi publik. Melalui media sosial Sketsa Pandaan mendorong tumbuh kembangnya komunikasi dan informasi agar dapat cepat dan tepat diketahui oleh masyarakat tentunya dengan fungsi kontrol dan kode etik jurnalistik.

Sketsa Pandaan memiliki beberapa bidang diantaranya adalah Bidang Pengumpulan Informasi, Bidang Pengelolaan Informasi, Bidang Penyebarluasan Informasi serta Bidang Wirausaha yang dikelola oleh beberapa pengurus harian dan staf.

Peran sebuah media saat ini memang sangat dibutuhkan masyarakat dalam mempercepat akses komunikasi dan informasi untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari, Dengan menggunakan smartphone tiap orang lebih mudah memperoleh informasi, Oleh karena itu Sketsa Pandaan menciptakan sebuah karya dengan informasi-informasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Kamis, 09 Juni 2016

SAMBUT BULAN RAMADHAN, FKPL BERSIH-BERSIH SAMPAH SUNGAI BARENG SMKN 1 GEMPOL


Gempol - Dalam rangka upaya sosialisasi, edukasi dan pembentukan kader lingkungan hidup oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan digelar suatu kegiatan yang tak asing lagi bagi Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan yaitu, Grebeg Sampah Sungai.

Kali ini, FKPL Kabupaten Pasuruan bekerja sama dengan SMK Negeri 1 Gempol dengan membersihkan sampah sungai Kepulungan Gempol yang dilaksanakan pada Sabtu, 04 Juni 2016 pagi dibarengi oleh beberapa aktivis peduli lingkungan seperti Karang Taruna Opek Gempol, Karang Taruna Bintang, Relawan Aqua, Yayasan Alam Hijau dan sejumlah Laskar Pasuruan Maslahat serta didukung oleh Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Kabupaten Pasuruan dll.

Turut hadir Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan Andri Wahyudi, Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Komisi C Samsul Hidayat dan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan Ir. Muchaimin, Camat Gempol Drs. H.M. Ridwan.

Dalam sambutannya, Ir. Muchaimin mengatakan bahwa pendidikan lingkungan sangatlah penting, Apalagi kali ini melibatkan SMK Negeri 1 Gempol yang juga termasuk salah satu sekolah program adiwiyata dan penyelenggaraannya langsung dilakukan oleh siswa dan siswi, Dengan begitu mereka akan tahu bahwa menjaga dan membersihkan sungai sangatlah penting agar tidak terjadi banjir.

"Sangatlah penting menjaga sungai dan membersihkan sampah yang ada disana, Selain itu juga dapat mengurangi resiko terjadinya banjir," kata Muchaimin dalam sambutannya.

Kegiatan itu merupakan salah satu penanda bahwa dengan menyambut bulan suci Ramadhan, FKPL mempunyai inisiatif untuk tergerak merealisasikan keinginan SMK Negeri 1 Gempol dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan terbebas dari sampah.

Fatoni, Ketua Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan saat ditemui menjelaskan bahwa bulan puasa identik dengan suci dan bersih, Tak hanya jiwa raga yang bersih tetapi lingkungan juga harus bersih dan terbebas dari sampah.

"Memang kami sangaja mengambil momen yang tepat bekerjasama dengan SMKN 1 Gempol dengan melakukan grebeg sampah yang kami gelar beberapa waktu lalu menjelang bulan Ramadhan, Ramadhan identik dengan bersih dan suci, Lingkungan pun juga demikian harus mendapatkan sentuhan agar bersih dan juga terbebas dari sampah," tandas Toni.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

Senin, 06 Juni 2016

KIM PECINAN GELAR DIALOG PUBLIK SITUS RAOS


Gempol - Dalam rangka menggali sejarah situs pecinan yang terletak di Dusun Raos Baru, Desa Carat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan digelar kegiatan Dialog Publik oleh Kelompok Informasi Masyarakat Pecinan Desa Carat yang bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasuruan dan Dewan Kesenian dan Kebudayaan (DK3P) pada Sabtu, 04 Juni 2016 siang yang bertempat di lokasi situs Raos Pecinan, Desa Carat.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat diantaranya adalah Samsul Hidayat dari Komisi C DPRD Kabupaten Pasuruan, Drs. H.M. Ridwan Camat Gempol, Kepala Desa Carat Abdul Rohman, Sekretaris Kominfo Kabupaten Pasuruan Muslich dan beberapa undangan yang hadir.

Dalam dialog tersebut, Samsul Hidayat dari Komisi C DPRD Kabupaten Pasuruan yang membidangi pembangunan mengatakan bahwa memang akses untuk menuju Situs Raos Pecinan memang butuh sentuhan pembangunan, Apalagi jalan untuk menuju situs tersebut rusak, Selain itu juga kedepan akan diupayakan dalam peningkatan infrastruktur berupa pembangunan MCK.

"Saya pribadi mewakili Bidang Pembangunan Komisi C DPRD Kabupaten Pasuruan akan berupaya dalam meningkatkan infrastruktur untuk menuju situs Raos Pecinan ini sebagai salah satu Desa Cagar Wisata Budaya dengan pembangunan jalan dan MCK yang ada disini," terang Samsul dalam sambutannya.

Dialog Publik yang mengambil tema 'Menggali sejarah situs Pecinan sebagai media penginformasian menuju Desa Wisata Cagar Budaya' tersebut berlangsung khidmat, Dimoderatori oleh Martina Ari Saraswati, S.Sn Ketua Departemen Media Rekam IT dan Perfilman DK3P dengan menghadirkan dua narasumber yaitu dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan Jawa Timur serta Ki Bagong Sabdo Sinukarto dari Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan (DK3P) yang menjelaskan mengenai sejarah dan perkembangan situs Raos Pecinan tersebut hingga sampai saat ini.

Ki Bagong Sabdo Sinukarto, Narasumber menjelaskan jangan mempersempit budaya, Karena budaya adalah sebagai salah satu bagian dari kehidupan dan kebiasaan, Sebagai salah satu contohnya adalah kampung budaya yang ada di Dusun Sejo, banyak orang yang menganggap bahwa kampung tersebut identik dengan gambar-gambar yang ditampilkan, Padahal unsur budaya bukanlah seperti itu yang identik dengan salah satu bagian namun budaya sangat luas.

"Jangan mempersempit budaya, Budaya merupakan suatu kebiasaan dari kehidupan sehari-hari, Jangalah sirik, Tidak ada yang musrik, Karena budaya itu asik," ujar ki Bagong.

Situs Raos Pecinan memang sulit ditemukan sebelumnya, Untuk menuju kesana pengunjung harus melewati perkebunan tebu, Minimnya rambu petunjuk juga terkadang membuat para pengunjung sedikit kecewa lantaran tak menemukan lokasi situs tersebut karena lokasi situs itu berada di tengah-tengah lahan perkebunan tebu yang sangat segar.

Dengan adanya dialog publik tersebut masyarakat berharap Dusun Raos Baru, Desa Carat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan itu menjadi salah satu lokasi Desa Wisata Cagar Budaya yang dimiliki Kabupaten Pasuruan dan menjadi salah satu wawasan mengenai asal usul sejarah situs Raos Pecinan.

Sementara itu Yahya, yang asli warga Gempol mengaku bahwa ia sebelumnya tidak tahu jika terdapat situs di daerah Carat, Ketika ada kegiatan dialog publik tersebut ia baru tahu bahwa di daerahnya terdapat situs budaya.

"Saya mendengarkan banyak tentang dialog tadi, Sedikit banyak akhirnya saya tahu bahwa di Kabupaten Pasuruan sangat kaya akan lokasi cagar budaya, Meskipun saya bukan dari Dusun Raos tetapi saya sangat bangga Kecamatan Gempol nantinya akan mempunyai Desa Wisata Cagar Budaya," terang Yahya. 

DARURAT SAMPAH, FKPL GELAR BERSIH-BERSIH PASAR WISATA CHENG HOO


Pandaan - Sebagai salah satu lokasi wisata favorit di Kabupaten Pasuruan, Pasar Wisata Cheng Hoo saat ini menjadi tempat yang paling ramai dikunjungi oleh masyarakat dari penjuru daerah di Jawa Timur karena letaknya yang strategis berada diantara Malang dan Surabaya.

Namun sayang keberadaan Pasar Wisata Cheng Hoo yang banyak dikunjungi masyarakat tersebut justru menimbulkan polemik yaitu mengenai keberadaan sampah dan terlihat kotor setiap harinya akibat dampak pembuangan sampah secara liar oleh pengunjung.

Hal tersebut mendapatkan perhatian khusus dari Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan dalam menangani permasalahan sampah yang ada di sekitar lokasi Pasar WIsata Cheng Hoo yang setiap hari volumenya semakin meningkat dan berserakan.

Melalui program Green Village atau dapat disebut Desa Hijau, FKPL menggelar bersih-bersih sampah yang dipusatkan di lokasi Pasar Wisata Masjid Cheng Hoo pada Minggu, 29 Mei 2016 pagi yang dihadiri oleh Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pasuruan Andri Wahyudi, Camat Pandaan Suwito Adi, Lurah Petungasri Pramono, Siswa siswi SMPN 1 Pandaan, Karang Taruna Opek, Pandaan Photography Ponsel (3P) dan sejumlah aktivis peduli lingkungan yang ada di Kabupaten Pasuruan.

Fatoni, Ketua FKPL mengatakan bahwa saat ini ia melihat lokasi Pasar Wisata Cheng Hoo sedang dalam 'darurat sampah', Oleh karenanya ia bersama rekan-rekannya tergerak dalam menjalankan aksi untuk membersihkan lokasi pasar wisata tersebut sebagai salah satu upaya membersihkan lingkungan menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah secara sembarangan.

"Terkait dengan timbulan sampah yang sangat banyak, Kami dari FKPL ingin memberikan pendidkan kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan, Saya melihat pasar wisata cheng hoo ini semakin hari semakin ramai, Tetapi ironisnya tak diimbangi dengan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan," terang Fatoni, Minggu (29/05/2016).

Pihaknya terus dan senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah dalam hal penanganan lingkungan, Terutama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan dan beberapa dinas terkait serta pemerintahan setempat untuk melakukan aksi yang nyata betapa pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan dengan memberikan contoh kepada masyarakat.

"Kami senantiasa menjalankan kegiatan secara sistematis dan rutin akan kami gelar di beberapa daerah bekerjasama dengan dinas terkait pada program FKPL, Memang perlu adanya pendidikan dan kesadaran masyarakat betapa pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan, Jika lingkungan kita bersih hidup kita juga sehat," tutup Fatoni.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)

PANTAU KESEHATAN SUNGAI, FKPL AJAK GURU-GURU TELITI EKOSISTEM DAS KEDUNGLARANGAN DENGAN POLA BIOTILIK

Pandaan - Upaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan terus dilakukan secara berkala oleh Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kab...