Pandaan - Kabupaten Pasuruan merupakan surga bagi pohon mangga. Daerah ini sangat cocok bagi semua jenis mangga, mulai jenis harum manis, golek, manalagi, lali jiwo, garifta hingga gadung 21 (clonal 21).
Saat ini, jumlah pohon mangga di Kabupaten Pasuruan mencapai jutaan pohon. Dengan jumlah sebanyak itu, produksi mangga mencapai ratusan ribu ton per tahunnya.
Jutaan pohon mangga tersebut dapat ditemui di beberapa daerah yaitu di Kecamatan Grati, Kecamatan Nguling, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Pasrepan, Kecamatan Wonorejo, Kecamatan Sukorejo dan Kecamatan Rembang.
Di antara beberapa varietas mangga Kabupaten Pasuruan, yang menjadi unggulan dan populer saat ini adalah mangga gadung clonal 21.
Mangga asli hasil budidaya petani dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan ini diproduksi oleh beberapa kelompok tani menjadi salah satu produk unggulan yang dimiliki Kabupaten Pasuruan.
Sugik, Petani mangga asal Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo mengatakan bahwa mangga gadung clonal 21 ini sudah digagas sejak tahun 1994 lalu dan membutuhkan proses branding pada tahun 2007.
"Untuk bisa dikenal mangga gadung clonal 21 ini membutuhkan waktu yang cukup lama, digagas sejak 1994 dan baru branding di tahun 2007 lalu," kata Sugik.
Sampai saat ini semua masyarakat mengenal mangga yang paling enak dari Kabupaten Pasuruan, Apalagi jenis clonal 21 ini memiliki karakter yang unik.
Dengan membelah menjadi 2 bagian dan diputar, Buah tersebut bisa dimakan dengan menggunakan sendok layaknya memakan alpukat.
Maka dari itu mangga gadung clonal 21 ini oleh masyarakat lebih populer disebut sebagai 'Mangga Alpukat' karena terdapat keunikan dengan cara makannya.
Secara umum pohon mangga bisa ditanam di ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 1000 mm/tahun. Masa panen mangga mencapai puncaknya pada bulan Oktober sampai November.
(Mahdi Ramadhan Muzakky)
Saat ini, jumlah pohon mangga di Kabupaten Pasuruan mencapai jutaan pohon. Dengan jumlah sebanyak itu, produksi mangga mencapai ratusan ribu ton per tahunnya.
Jutaan pohon mangga tersebut dapat ditemui di beberapa daerah yaitu di Kecamatan Grati, Kecamatan Nguling, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Pasrepan, Kecamatan Wonorejo, Kecamatan Sukorejo dan Kecamatan Rembang.
Di antara beberapa varietas mangga Kabupaten Pasuruan, yang menjadi unggulan dan populer saat ini adalah mangga gadung clonal 21.
Mangga asli hasil budidaya petani dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan ini diproduksi oleh beberapa kelompok tani menjadi salah satu produk unggulan yang dimiliki Kabupaten Pasuruan.
Sugik, Petani mangga asal Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo mengatakan bahwa mangga gadung clonal 21 ini sudah digagas sejak tahun 1994 lalu dan membutuhkan proses branding pada tahun 2007.
"Untuk bisa dikenal mangga gadung clonal 21 ini membutuhkan waktu yang cukup lama, digagas sejak 1994 dan baru branding di tahun 2007 lalu," kata Sugik.
Sampai saat ini semua masyarakat mengenal mangga yang paling enak dari Kabupaten Pasuruan, Apalagi jenis clonal 21 ini memiliki karakter yang unik.
Dengan membelah menjadi 2 bagian dan diputar, Buah tersebut bisa dimakan dengan menggunakan sendok layaknya memakan alpukat.
Maka dari itu mangga gadung clonal 21 ini oleh masyarakat lebih populer disebut sebagai 'Mangga Alpukat' karena terdapat keunikan dengan cara makannya.
Secara umum pohon mangga bisa ditanam di ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 1000 mm/tahun. Masa panen mangga mencapai puncaknya pada bulan Oktober sampai November.
(Mahdi Ramadhan Muzakky)