Jumat, 01 Desember 2017

PANTAU KESEHATAN SUNGAI, FKPL AJAK GURU-GURU TELITI EKOSISTEM DAS KEDUNGLARANGAN DENGAN POLA BIOTILIK


Pandaan - Upaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan terus dilakukan secara berkala oleh Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan melalui beberapa kegiatan, Salah satunya adalah program ‘Save The River’ dengan metode Biotilik yang lazim disebut gerakan menjaga sungai dengan meneliti biota tidak bertulang belakang antara lain serangga air, udang, siput dan cacing.

Oleh karena itu FKPL bekerja sama dengan Ecoton dan didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan dan SMP Negeri 1 Pandaan mengadakan pelatihan biotilik (sensus serangga air) sebagai pemantau kesehatan dan kualitas anak sungai pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedunglarangan Bangil yang diselenggarakan pada Kamis, 30 November 2017 pukul 08.30 WIB di Aula SMP Negeri 1 Pandaan.

Prigi Arisandi, Direktur Ecoton dalam kegiatan pelatihan mengatakan bahwa biotilik ini sebelumnya sudah diterapkan di DAS Brantas untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam berpartisipasi menjaga kelestarian ekosistem sungai.

“Biotilik ini telah diterapkan di DAS Brantas untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar menjaga ekosistem sungai, Oleh karena itu kita semua harus mengetahui apa saja serangga yang ada di dalam sungai itu, ” terang Prigi.

Setelah materi disampaikan peserta yang terdiri para guru dari beberapa sekolah negeri dan swasta tersebut diarahkan menuju ke Sungai Kebonwaris yang terletak di sebelah barat SMP Negeri 1 Pandaan, Disana para peserta dibagi menjadi 4 kelompok dengan meneliti jenis-jenis serangga air dan menyimpulkan bagaimana kondisi sungai tersebut.

Sri Handayati, M.Pd, Guru Kimia sekaligus sebagai Koordinator Adiwiyata SMP Negeri 1 Pandaan mengatakan bahwa sebelumnya beliau tidak tahu program biotilik yang sebenarnya, Beliau kira bahwa air tercemar merupakan air yang keruh, Setelah mengikuti pelatihan biotilik tersebut akhirnya tahu bahwa binatang-binatang yang terdapat disungai tersebut bisa menentukan kondisi dan kualitas sungai.

“Banyak yang saya dapatkan dari pelatihan ini, Sebelumnya saya mengira bahwa air yang tercemar adalah air yang keruh begitu saja, Ternyata pelatihan biotilik yang meneliti serangga-serangga air ini bias menentukan kualitas sungai ini tidak tercemar, tercemar ringan, sedang dan berat,” kata Sri.

Di penghujung acara seluruh kelompok peserta melakukan presentasi dan menjelaskan bagaimana kondisi Sungai Kebonwaris, Dari ke empat kelompok yang memberikan keterangan disimpulkan bahwa Sungai tersebut tercemar berat, Artinya bahwa aktivitas pembuangan kotoran disekitar lokasi tersebut masih sangat tinggi.

Sementara itu, Christia Anggraeni, Selaku Koordinator Save The River mengatakan setelah mengikuti pelatihan biotilik ini diharapkan para peserta akan menerapkan pola tersebut di sekolahnya masing-masing serta membuat kerangka program dalam tiga (3) bulan kedepan untuk diserahkan kepada FKPL.

“Harapan saya setelah acara ini nanti para dewan guru ini akan menerapkan program tersebut disekolahnya masing-masing yang berdekatan dengan sungai untuk mengetahui sungai tersebut tercemar atau tidak, Setelah itu beliau membuat kerangka program yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan dilaporkan kepada tim kami,” jelas Christia.

Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (FKPL Kabupaten Pasuruan)
Photografer : Mokhammad Sabit Efendi (FKPL Kabupaten Pasuruan) dan Eko Puji Cahyono (Pandaan Photography Ponsel)

PANTAU KESEHATAN SUNGAI, FKPL AJAK GURU-GURU TELITI EKOSISTEM DAS KEDUNGLARANGAN DENGAN POLA BIOTILIK

Pandaan - Upaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan terus dilakukan secara berkala oleh Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kab...