
Ahmad Yazid (35), warga Sidoarjo yang datang ke lokasi mengira bahwa dari bawah terlihat Talang Abang tersebut seperti jembatan yang dapat dilewati orang atau kendaraan, Namun sebenarnya adalah saluran air.
"Sebelumnya saya kira jembatan tersebut dapat dilewati motor, Tidak tahunya adalah saluran air," ucap Yazid.
Memang nampak dari bawah bangunan tersebut seperti jembatan yang dapat dilalui kendaraan, Namun sebenarnya jika dilihat dari atas adalah saluran air (kanal) hingga masyarakat sekitar menyebutnya 'Talang Abang'.
Disebut Talang Abang (dalam bahasa jawa talang adalah saluran air, red) karena saluran air tersebut berwarna kemerahan, Warna cat merah tersebut diartikan simbol yang menurut cerita adalah tumpah darah para pejuang yang berperang demi Negara Indonesia dari penjajahan kolonial Belanda.
Di bawah jembatan saluran air itu juga terdapat sungai yang banyak bebatuan besar. Di bangun dengan struktur yang unik terdapat lekukan lima oleh arsitek kolonial Belanda saat itu.
Sayang jembatan ini nampak tak terawat, umur bangunan pun juga sudah mencapai ratusan tahun, Namun juga banyak masyarakat yang penasaran terhadap kondisi, lokasi dan keindahan bangunan ini dengan latar belakang Gunung Penanggungan yang sangat menawan itu.
"Saya jauh-jauh dari Pasuruan sebenarnya hanya ingin tahu kondisi dan lokasi bangunan ini mas, Dengar-dengar bagus dan alamnya sangat indah. Memang benar disini udaranya segar dan kondisi alamnya juga sangat sejuk," kata Yazid.
Jurnalis : Mahdi Ramadhan Muzakky (Sketsa Pandaan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar